Garuda Indonesia Rugi Rp 2,88 Triliun

Garuda berniat melakukan hedging (lindung nilai) avtur untuk memitigasi kenaikan harga minyak dunia.
’’Soal avtur, kami melakukan yang namanya hedging tahun ini. Hedging kami kisarannya masih di bawah 50 persen, tapi sudah jauh meningkat dua kali lipat dibandingkan dengan hedging 2017,’’ kata Pahala.
Pihaknya berharap hedging tersebut bisa mengelola konsumsi untuk produksi yang efisien dan bisa mengendalikan biaya bahan bakar.
Sementara itu, sepanjang 2017 Garuda Indonesia Group mengangkut 36,3 juta penumpang.
Perinciannya, 24 juta penumpang Garuda Indonesia sebagai mainbrand dan 12,3 juta penumpang Citilink.
Jumlah tersebut meningkat 3,5 persen dibandingkan dengan 2016, yakni 35 juta penumpang.
Selama 2017 Garuda juga mencatatkan peningkatan tren pertumbuhan traffic penumpang internasional sebesar 8,1 persen.
Garuda Indonesia melalui anak usaha Citilink berhasil mencatatkan pertumbuhan penumpang 10,8 persen. (vir/c15/fal)
PT Garuda Indonesia (Persero) menelan kerugian sangat besar sepanjang 2017 lalu.
Redaktur & Reporter : Ragil
- Puncak Arus Balik, Garuda Indonesia Group Layani 78.685 Penumpang
- Puncak Arus Mudik, Garuda Indonesia Group Angkut 81 Ribu Penumpang
- Serikat Karyawan Garuda Indonesia Desak Transparansi Manajemen
- Kurangi Kepadatan di SPBU Rest Area Saat Arus Mudik, Pertamina Sebar 57 Modular
- Rekrutmen Eks Lion Air Picu Protes Keras dari Karyawan Garuda, Dinilai Tidak Transparan
- Dukung Kelancaran Arus Mudik Lebaran, KAI Jamin Distribusi BBM Aman & Tepat Waktu