Garuda Pangkas Rencana Kerja

Garuda Pangkas Rencana Kerja
Garuda Pangkas Rencana Kerja
Perubahan itu terdiri atas Boeing 737-800NG dari sebelumnya butuh 10 unit tambahan menjadi 20 unit. Boeing 777-300ER tetap 10 unit atau pesawat sejenis lainnya. A330-200 dari sebelumnya 6 unit menjadi 24 unit atau Airbus family lainnya. Pesawat tipe narrow-body untuk Citilink dari sebelumnya 5 unit menjadi 25 unit. Pesawat tipe Sub-100 dari sebelumnya 5 unit menjadi 18 unit.

Direktur Keuangan GIAA, Elisa Lumbantoruan, menjelaskan dari total Rp 1,779 triliun dana IPO tersisa, sebesar Rp 1,397 triliun di antaranya akan dialokasikan untuk penambahan armada baru itu. Sisanya Rp 412 miliar untuk dana belanja modal (capital expendeture/capex).

Dana sebesar Rp 1,397 triliun itu kemudian digunakan untuk pre delivery payment (PDP) atas pesananan seluruh pesawat Garuda pada tahun ini juga."Intinya kami melakukan percepatan karena sebelumnya ini merupakan rencana kerja perseroan sampai 2015. Alasannya karena kami melihat kondisi pasar dan pertumbuhan pasar Garuda juga yang tumbuh lebih cepat. Ditambah lagi pesawat di pasaran sedang sulit,"jelasnya.

Maka dengan strategi percepatan ini Garuda meyakini lebih memiliki kepastian untuk mendapatkan pesawat jika dibandingkan dengan rencana sebelumnya. Selain itu juga bisa lebih mengoptimalkan penggunaan dana murah yaitu sisa dana hasil IPO jika dibandingkan dengan menyimpannya sebagai deposito sampai 2015 sementara untuk berbagai kebutuhan selama itu harus melakukan pinjaman perbankan.

JAKARTA- PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) siap kucurkan banyak uang untuk merealisasikan strategi baru. Maskapai penerbangan milik negara itu anggarkan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News