Garuda Sriwijaya
Oleh Dahlan Iskan
Kejadian komisaris memecat direksi seperti itu sangat sering terjadi. Terutama di bidang kerja sama dunia usaha.
Pemilik tidak puas dengan manajemen --yang di tangan orang lain. Manajemen juga tidak puas dengan pemilik.
Penyebab tidak puasnya saya tidak tahu.
Biasanya soal uang. Soal pembukuan. Juga soal gengsi.
Konflik pun menjadi terbuka. Meski masih satu arah. Baru ketidakpuasan pihak Garuda yang tersiar. Pemilik Sriwijaya lebih banyak diam --tapi keras.
Itu yang membuat Citilink menggugat ke pengadilan --25 September lalu.
Sriwijaya dianggap melanggar perjanjian. Terutama pasal ini: direksi harus ditetapkan dari orang yang diseleksi pihak Garuda.
Namun tanggal 6 September lalu tiba-tiba saja komisaris Sriwijaya mengeluarkan surat. Isinya: memberhentikan Direktur Utama dan dua direktur lainnya.