Gas Cepu untuk Pupuk Kujang
Selasa, 11 Juni 2013 – 05:12 WIB

Gas Cepu untuk Pupuk Kujang
Hatta mengatakan, alokasi gas untuk pabrik pupuk merupakan salah satu elemen penting dalam program revitalisasi industri. Revitalisasi ini diharapkan bisa meningkatkan produktivitas pupuk untuk mencukupi kebutuhan sektor pertanian dan perkebunan. "Ini bagian dari agenda besar program ketahanan pangan," ujarnya.
Menurut dia, penyediaan pasokan gas eksklusif berpotensi meningkatkan efisiensi produksi pupuk nasional. Berdasar kalkulasinya, untuk menghasilkan 1 ton pupuk, industri pupuk di Indonesia rata-rata membutuhkan gas 30 mmscfd. "Kini, kebutuhan gas bisa ditekan hingga 26 mmscfd," katanya.
Sebelumnya, Menteri ESDM Jero Wacik mengatakan, pemerintah terus berupaya meningkatkan pasokan gas untuk kebutuhan domestik. Dia menyebut, gas sebagai sumber energi yang lebih murah dan rendah emisi dibandingkan BBM atau batubara merupakan salah satu kunci untuk meningkatkan daya saing.
"Memang, masih ada gas yang dieskpor. Tapi, porsi untuk pupuk, industri, maupun listrik terus kita tingkatkan," jelasnya. (owi)
JAKARTA - Defisit gas yang dialami industri pupuk mulai teratasi. Dua pabrik pupuk yang masih kekurangan jatah pasokan gas, yakni PT Pupuk Kujang
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Secangkir Kopi Sambut Pengunjung di Pavindo, World Expo 2025
- Asyik, Kini Beli iPhone 16 Pro Bisa lewat Indodana Paylater, Mudah & Ringan
- Indonesia Digital Innovation Awards 2025 Soroti Inovasi Teknologi dalam Dunia Bisnis
- Perusahaan Rokok yang Mempertahankan Racikan Tradisional Ini Resmi Kantongi NPPBKC
- Pemerintah Perlu Mengambil Langkah Konkret Untuk Mendorong Masuknya Arus Investasi Asing
- Dorong Efisiensi Ekspor Nasional, Bank Mandiri Hadirkan Solusi Digital untuk DHE SDA