Gas Domestik Mahal, Industri Bangkrut
jpnn.com, JAKARTA - Kementerian ESDM memperkirakan produksi gas yang belum terserap pada 2017 sekitar 40 kargo.
Gas tersebut belum terserap karena pasokan gas dunia melimpah.
Penyerapan gas domestik juga belum optimal lantaran harganya masih mahal.
Ketua Umum Forum Pengguna Gas Bumi Achmad Safiun menyatakan, pipa transmisi yang digunakan cukup besar. Namun, volume yang mengalir masih sedikit.
”Padahal, di satu sisi, industri membutuhkan gas, tetapi masih terkendala harga,” ujarnya kemarin (23/11).
Dia menuturkan, beberapa industri bahkan bangkrut karena harga gas domestik begitu mahal.
”Ini juga menjadi salah satu alasan penyerapan gas domestik belum maksimal. Contohnya, 20 persen industri keramik di Indonsia tutup. Kemarin ada satu pabrik kaca di Jawa Tengah yang juga tutup,” katanya.
Dia menjelaskan, untuk saat ini, industri di Jawa Barat masih harus membayar gas bumi seharga USD 9,2 per mmbtu.
Kementerian ESDM memperkirakan produksi gas yang belum terserap pada 2017 sekitar 40 kargo.
- Paket Insentif Ekonomi dari Pemerintah Jadi Angin Segar bagi Industri Otomotif
- Bisnis Pergudangan Makin Menjanjikan, Simba Lengkapi Fasilitas Substansial
- Aplikasi Jajan Jajanan Lokal jadi Penguat Rantai Pasok Digital Ekraf di Indonesia
- Bank Digital Kian Bermunculan, BNC Beber Strategi Jitu, Simak
- Berhasil Memimpin MIND ID, Hendi Prio Sabet Penghargaan
- Menaker Yassierli Tegaskan Pentingnya Integritas dan Reformasi Pengawas Ketenagakerjaan