Gas Donggi Senoro 75 Persen Diekspor
Rabu, 16 Juni 2010 – 07:08 WIB

Gas Donggi Senoro 75 Persen Diekspor
Direktur Utama PT PLN (Persero), Dahlan Iskan mengatakan, dua minggu lalu Dirjen Migas bertanya secara formal ke PLN mengenai berapa kesanggupan PLN menyerap gas Donggi Senoro. "PLN sudah mengirim surat dengan tegas bahwa PLN menginginkan menyerap 100 persen produksi gas Donggi Senoro. Bukan dengan harga murah, tapi dengan harga keekonomian. Dengan demikian mestinya tidak ada lagi alasan untuk dipaksa ekspor," ungkapnya.
Baca Juga:
Anggota Dewan Energi Nasional (DEN), Mukhtasor menambahkan, pemerintah seharusnya memperhatikan pendapat DEN sebelum memutuskan kebijakan energi yang berdampak besar atau jangka panjang. "Termasuk diantaranya kebijakan pengalokasian gas nasional baik untuk kebutuhan dalam negeri ataupun ekspor. Hal ini diperlukan agar selaras dengan amanat UU 30/2007 terkait dengan tugas DEN dalam merancang dan merumuskan kebijakan energi nasional," ketusnya.
Terkait pengalokasian gas Donggi-Senoro, Mukhtasor meminta agar pemerintah mengutamakan pengalokasian gas nasional untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri, dan mencadangkan sumber daya gas yang ada untuk memenuhi pasokan dalam negeri untuk jangka menengah dan jangka panjang. "Pemerintah harus meniadakan dan atau meminimumkan penggunaan gas untuk ekspor kecuali untuk kontrak-kontrak jangka panjang yang sudah berjalan, yang jika dihentikan akan memiliki konsekuensi resiko yang lebih besar," jelasnya. (wir)
JAKARTA -- Pemerintah belum berpihak pada industri dalam negeri. Buktinya dari 2,2 triliun cubic feet (TCF) kandungan gas Donggi Senoro (Sulawesi),
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Iwan Sunito Siap Dukung Program 3 Juta Rumah Lewat Kolaborasi Swasta
- Rencana Impor Diklaim Tak Bakal Ganggu Swasembada Pangan Nasional
- Dirut Bank DKI Jamin Dana Nasabah Aman dan Non-tunai KJP Plus Tetap Lancar
- Harga Emas Antam Hari Ini 20 April 2025, UBS dan Galeri24 Sama Saja
- Transaksi Tabungan Emas Pegadaian Diproyeksikan Naik 10 Kali Lipat pada Akhir April
- 165.466 Kendaraan Meninggalkan Jabotabek saat Libur Panjang