Gas Elpiji 3 Kg Langka, Pedagang Minyak Tanah Panen

“Sejak langka gas 3 kg seminggu ini, biasanya habis 50 liter laku terjual. Kalau lagi normalnya paling hanya 20 liter dalam seminggu yang laku,” sebut Rini saat berbincang dengan Radar Sulteng, Kamis (7/9).
Sama dengan pedagang minyak tanah lainnya di Pasar Masomba Kecamatan Palu Selatan, Ilma. Dia menyebutkan, sejak langkanya gas 3 Kg di pasaran dan dirasakan oleh masyarakat Kota Palu, penjualan minyak tanah di kiosnya terus mengalami peningkatan.
Dia juga mematok dengan harga yang bervariasi mulai dari Rp11 ribu per liter.
Selain itu, dia juga menggunakan ukuran botol air mineral besar yang seliter lebih. Jika terisi penuh, maka dipatok Rp 18 ribu per botol.
Di kiosnya bukan hanya ada minyak tanah, tetapi juga menjual kayu bakar yang ikut-ikutan laris belakangan ini.
Dia menjualnya per ikat yang berisi 5 potong kayu. Harganya Rp6 ribu. Dia mengakui, sejak lebaran Idul Adha lalu, penjualan kayu bakar ikut laris manis.
“Jelang lebaran, dalam dua hari bisa habis 100 liter minyak tanah. Kebanyakan pembelinya ibu rumah tangga serta warung makan. Mereka pesan biasanya hingga 5 liter per hari. Lumayan lancar pembeli minyak tanah, mungkin pengaruh gas 3 Kg yang susah ditemukan di pasaran. Mau tidak mau, meski mahal harga minyak tanah, tetap ada yang beli. Ada juga yang beralih untuk bahan bakar kayu,” tutupnya. **
Kelangkaan gas elpiji 3 Kg membuat sejumlah warga Kota Palu berinsiatif beralih ke minyak tanah sebagai bahan bakar.
Redaktur & Reporter : Soetomo
- Bareskrim Bongkar Kasus Penyalahgunaan LPG Subsidi, 5 Tersangka Ditangkap
- Polisi Bongoar Kasus Pengoplosan Elpiji di Bekasi & Jakarta, 5 Dokter Ditangkap
- Warga Jakarta yang Mau Beli Elpiji 3 Kg Harus Pakai QRIS
- Penyaluran Elpiji 3 Kilogram Bikin Heboh, Bahlil: Memang Ada Kekurangan
- Pemkab Lombok Tengah Pastikan Stok LPG 3 Kilogram Aman Menjelang Ramadan 2025
- Doli Golkar: Tidak Mungkin Menteri Bikin Kebijakan Tanpa Sepengetahuan Presiden