Gas Natuna Tunggu Insentif
Senin, 10 Desember 2012 – 05:50 WIB

Gas Natuna Tunggu Insentif
JAKARTA - Kontrak kerja sama pengembangan Blok East Natuna di Kepulauan Riau hingga kini masih belum mendapat lampu hijau. Gara-garanya, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) masih menunggu skema insentif dari Kementerian Keuangan (Kemenkeu). Sebagaimana diwartakan, untuk menyalurkan gas, konsorsium bisa memilih antara membuat jaringan pipa atau mengubah gas menjadi gas alam cair (liquefied natural gas/LNG). Jika menggunakan pipa biaya akan lebih murah dibanding LNG. Namun, penggunaan pipa mempersulit mobilitas gas.
Wakil Menteri ESDM Rudi Rubiandini mengakui bahwa keputusan untuk memberikan insentif kepada suatu sektor bukanlah hal yang gampang. Itu memerlukan pertimbangan secara menyeluruh. "Tidak terlalu mudah bagi Kemenkeu melepas insentif karena ini bisa mengurangi pendapatan negara," ujarnya di Jakarta akhir pekan lalu.
Pihaknya mengaku sudah memberi sejumlah masukan dan pertimbangan kepada konsorsium pengelola Blok East Natuna agar insentif mudah dikabulkan Kemenkeu. "Insentif ini penting karena akan memengaruhi keuangan konsorsium untuk membuat infrastruktur penyalur gas," sebutnya.
Baca Juga:
JAKARTA - Kontrak kerja sama pengembangan Blok East Natuna di Kepulauan Riau hingga kini masih belum mendapat lampu hijau. Gara-garanya, Kementerian
BERITA TERKAIT
- Transaksi Tabungan Emas Pegadaian Diproyeksikan Naik 10 Kali Lipat pada Akhir April
- 165.466 Kendaraan Meninggalkan Jabotabek saat Libur Panjang
- Satgas Ramadan & IdulFitri Pertamina Dinilai Berhasil Memitigasi Lonjakan Permintaan BBM
- Pemda Diminta Jadi Motor Investasi dan Pemerataan Ekonomi
- PLN IP Siap Penuhi Kebutuhan Hidrogen Sebagai Energi Alternatif Masa Depan
- Estpos Hadir di Pontianak, UMKM Kalbar Siap Masuk Era Digital