Gas Natuna Tunggu Insentif

Gas Natuna Tunggu Insentif
Gas Natuna Tunggu Insentif
Berbeda dengan pipa, mengubah gas ke LNG bisa membuat gas tak hanya bisa disalurkan untuk ke dalam negeri, tapi juga ke luar negeri (ekspor). Dengan begitu, bakal menambah devisa. "Kita menyarankan infrastruktur East Natuna dibuat dengan menggunakan metode penyaluran gas seperti Lapangan Gas Kepodang," katanya.

      

Gas dari lapangan di Blok Muria di Laut Jawa itu menggunakan dua konsep infrastruktur baik pipa maupun LNG. Di sektor hulu, pipa bisa digunakan. Sedangkan untuk hilir konsorsium disarankan menggunakan skema LNG. "Kita harap pertengahan Desember sudah ada keputusan," tuturnya.

           

Sebelumnya, pemerintah secara resmi menunjuk Pertamina sebagai pengelola Blok Natuna D Alpha atau kini bernama East Natuna melalui Surat Menteri ESDM No 3588/11/MEM/2008 tertanggal 2 Juni 2008 tentang Status Gas Natuna D Alpha. Blok tersebut memiliki cadangan hingga 222 triliun kaki kubik (TCF).

Rudi menambahkan, saat ini pihaknya berkonsentrasi dulu dengan proyek Natuna. Karena itu, kelanjutan pengelolaan blok Mahakam yang akan habis masa kontraknya pada 2017 belum diputuskan. "Belum selesai (Mahakam), yang jelas saya mau selesaikan yang Natuna dulu," jelasnya. (wir/oki)
Berita Selanjutnya:
Harga Sayur Mayur Melambung

JAKARTA - Kontrak kerja sama pengembangan Blok East Natuna di Kepulauan Riau hingga kini masih belum mendapat lampu hijau. Gara-garanya, Kementerian


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News