Gas Rusia Diharamkan Eropa, China Bersiap Ambil Kesempatan
Meskipun pipa tersebut direncanakan untuk mengalirkan 38 bcm gas alam dari Rusia ke China setelah mencapai kapasitas penuh, volume ini hanya setara dengan 25 persen dari rata-rata tahunan sekitar 155 bcm gas yang dikirim ke Eropa sebelum perang.
Selain pipa Power of Siberia-1, Rusia berencana membangun pipa Power of Siberia-2, yang diperkirakan akan mulai dibangun pada 2024 dan selesai pada 2030.
Power of Siberia 2 akan mengirimkan 50 bcm gas alam setiap tahun, menjadikan total impor gas dari Rusia ke China menjadi 88 bcm melalui pipa ketika kedua jalur Power of Siberia mencapai kapasitas penuh.
Rusia saat ini menyumbang sekitar 10 persen impor gas tahunan China melalui pipa dan pengiriman LNG (gas alam cair).
Namun, dengan peningkatan kapasitas yang direncanakan, Rusia akan menjadi pemasok gas utama China. Beijing saat ini mengimpor sekitar 45 persen dari kebutuhan gasnya.
China juga menghasilkan gas alam, tetapi untuk memenuhi kebutuhan gas tahunan sekitar 372 bcm, Beijing memproduksi 208 bcm gas alam dan mengimpor lebih dari 160 bcm pada 2021.
China menerima sepertiga gasnya dari jaringan pipa dan sisanya dari LNG.
Beijing tahun lalu mengimpor 53,2 bcm melalui pipa, dibandingkan dengan 109,5 bcm LNG.
China merupakan konsumen energi terbesar dunia dan konsumen gas dengan pertumbuhan tercepat. Sedangkan Rusia adalah produsen terbesar di sektor ini
- ICIIS 2024 Sukses, Shan Hai Map Optimistis Iklim Investasi Indonesia Makin Baik
- Joe Biden Izinkan Ukraina Pakai Rudal Jarak Jauh AS untuk Serang Rusia
- Amerika Parkir Rudal Typhon di Filipina, Bikin China Ketar-ketir
- GRIB Jaya Sebut Kunjungan Prabowo ke China dan AS Berdampak Positif
- Bertemu Pengusaha RRT, Presiden Prabowo: Kami Ingin Terus Bekerja Sama dengan China
- Temui Para Taipan Tiongkok, Prabowo Amankan Investasi Rp 156 Triliun