Gatal Garuk
Oleh: Dahlan Iskan
Maka caci-maki dialamatkan ke Kompas. Berbagai tuduhan pun disasarkan ke Kompas.
Termasuk tuduhan ke pemimpin redaksi Kompas. Padahal, dalam hal survei seperti itu pasti Pemred Harian Kompas tidak ikut campur.
Sampai-sampai ditelusurilah latar belakang keluarga Ninuk. Juga asal-usulnya.
Bahwa dia adalah anak Moerdiono, mensesneg di masa kediktatoran Orde Baru. Bahwa suaminya adalah salah satu pengurus pusat Partai Gerindra.
Saya tentu tahu dalamnya Harian Kompas. Juga tahu prinsip jurnalismenya yang independen.
Caci maki ke Ninuk itu menandakan betapa akal sehat sudah dikalahkan di masa menjelang Pilpres. Padahal, Ninuk sendiri sudah bukan Pemred Harian Kompas.
Sudah sejak tiga tahun lalu Pemred Harian Kompas dijabat Sutta Dharmasaputra.
Tentu ada alasan lain saya tidak menulis jalannya debat Capres: sudah begitu banyak yang menulis. Sesuai dengan versi masing-masing.
Mungkin Jumat malam nanti saya diserang gatal lagi. Ketika para cawapres debat di TV. Apalagi, ada wajah muda di situ. Bagaimana Gibran menghadapi Mahfud MD.
- Syahganda Sebut Pernyataan Dolfie Soal PPN Dapat Picu Instabilitas Politik
- Batal Bertemu, PM Malaysia Ungkap Kondisi Kesehatan Prabowo
- Tim 8 Prabowo Soroti Kritikan PDIP Soal PPN 12 Persen
- Bukan Menyalahkan Prabowo soal PPN 12 Persen, Deddy Singgung Rezim Jokowi
- Dosen GPT
- Prabowo Singgung Usulan Gus Dur Jadi Pahlawan, Yenny Wahid: Kami Menghargai