Gatot Brajamusti Merasa Ada Kejanggalan dalam Kasusnya

jpnn.com, JAKARTA - Mantan Ketua PARFI, Gatot Brajamusti tampaknya mulai gerah dengan serentetan kasus yang menjeratnya.
Setelah divonis 8 tahun penjara dalam kasus narkoba di Polda NTB, dia juga harus menjalani persidangan tiga kasus di Jakarta. Yakni, kasus kepemilikan senjata api ilegal, kepemilikan satwa yang dilindungi, dan tindak asusila.
Pihak Gatot Brajamusti pun merasa ada yang mengganjal sejak awal kasus ini mencuat. Salah satunya soal beberapa kewajiban polisi yang tidak dilaksanakan dalam proses pemeriksaan.
"Tidak ada proses penyidikan. Di sini jelas terbukti tidak ada penyelidikan langsung ke tahapan penyidikan," kata Kutut Luyung Pambudi usai menjalani persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (7/11).
“Tadi disampaikan Aa Gatot, pada hari itu juga dia langsung ditetapkan sebagai tersangka. Itulah yang kami pandang sebagai kekeliruan,” lanjut Kutut.
Selain itu, lanjut Kutut, seharusnya dalam dugaan suatu tindak pidana harusnya diperiksa dulu saksi-saksi terkait dalam proses penyelidikan.
“Ada gelar perkara, jika memang dipandang layak terbukti salah patut ditingkatkan ke proses penyidikan,” jelasnya.(mg7/jpnn)
Mantan Ketua PARFI, Gatot Brajamusti tampaknya mulai gerah dengan serentetan kasus yang menjeratnya. Sejak awal, dia melihat ada kejanggalan dalam kasusnya.
Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh
- Duterte Disebut Sebagai Sosok Tegas & Tidak Pandang Bulu dalam Memberantas Narkoba
- Pasien Rehabilitasi Narkoba Tewas Dianiaya di Semarang, 12 Orang Jadi Tersangka
- Soedeson Tandra DPR Apresiasi Kapolri Menindak Tegas Kepada Eks Kapolres Ngada AKBP Fajar
- Eks Kapolres Ngada jadi Tersangka Asusila, Terancam Dipecat dari Polri
- Anak Bos Prodia Jalani Sidang Kasus Asusila di PN Jaksel
- Elvy Sukaesih Sebut Ramadan Tahun Ini Spesial, Ini Penyebabnya