Gatot dan PPDI Hanya Punya Satu Tuntutan ke Presiden Jokowi

jpnn.com, JAKARTA - Persatuan Perangkat Desa Indonesia (PPDI) yang menggelar aksi di depan Istana Negara Jakarta, Selasa (14/10) hanya menyuarakan tuntutan. Mereka ingin Presiden Joko Widodo menunaikan janji kampanyenya untuk mengangkat para perangkat desa menjadi pegawai negeri sipil (PNS).
Koordinator aksi PPDI Gatot Suyatman mengatakan, tidak ada agenda lain dari unjuk rasa itu kecuali menagih janji presiden yang beken disapa dengan panggilan Jokowi itu. "Jadi hanya itu saja. Bagaimana solusinya kami serahkan ke presiden," ujar Gatot di sela-sela aksi PPDI kepada JPNN.
Menurut kepala dusun di Segaran, Kecamatan Delanggu, Mojokerto itu, PPDI sebenarnya tidak kaku menanggapi janji tersebut. Intinya, mereka hanya ingin menuntut kesejahteraan.
"Manakala tidak bisa diangkat jadi PNS, kami mengharapkan solusi lain, yang penting perangkat desa bisa hidup sejahtera," ucapnya.
Koordinator massa aksi PPDI Gatot Suyatman di depan Istana Negara, Selasa (24/10). Foto: Ken Girsang/JPNN.Com
Selain itu, kata Gatot, perangkat desa juga berharap agar pemerintah dapat memberi penghargaan ketika mereka tidak bertugas lagi karena faktor usia. Misalnya dengan memberikan tunjangan.
"Kami menerima kok, jadi manakala kami pensiun ada semacam penghargaan. Kami menuntut karena beliau (Jokowi, red) yang berjanji," ucapnya.
Presiden Joko Widodo telah menjanjikan kepada para perangkat desa untuk diangkat menjadi PNS. Karena itu PPDI menagih janji Presiden Jokowi.
- Lantik 3.344 PPPK & 352 CPNS, Rudy Susmanto Pengin ASN Jadi Agen Perubahan
- Kepala BKN Desak Instansi Percepat Pengangkatan CPNS dan PPPK 2024, Ingat Deadline
- Pesan Maesyal Rasyid ke 1.694 ASN CPNS & PPPK yang Baru Dilantik: Jaga Ucapan dan Perilaku
- 1.230 CPNS & PPPK Bakal Dilantik Langsung oleh Gubernur Muhidin
- 5 Berita Terpopuler: SPMT PPPK 2024 Lebih Cepat dari CPNS, tetapi Belum Ada Kabar Lanjutan, Dirjen Nunuk Angkat Bicara
- CPNS dan PPPK Jangan Merasa Aman Jadi ASN, Kepala BKN Beri Warning