Gatot Sukses jika Tak Direcoki Klan Politik

Gatot Sukses jika Tak Direcoki Klan Politik
Gatot Sukses jika Tak Direcoki Klan Politik
Pengamat pemerintahan lokal dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Syarif Hidayat, menjelaskan, silih bergantinya pucuk pimpinan di Pemprov Sumut ini punya andil besar bagi seretnya pembangunan di wilayah Sumut.

"Tidak ada kesinambungan program yang menyebabkan terganggunya pembangunan, baik ekonomi, sosial, dan aspek lainnya," ujar Syarif kepada JPNN di Jakarta, kemarin (8/3).

Ditambah lagi, pergantian pucuk pimpinan selalu diikuti dengan mutasi-mutasi, yang didasarkan pada like and dislike.  "Karena gubernur dan wakil gubernur punya klan masing-masing. Begitu gubernur diganti, maka wakilnya yang naik ini menempatkan orang-orang yang di gerbongnya untuk menempati jabatan-jabatan," kata Syarif, yang konsen mengamati pola kekuasaan di daerah itu.

Karena itu, lanjutnya, dari aspek kepentingan kesinambungan pembangunan, kemenangan Gatot di pilgub 2013 memberikan harapan baik.  Gatot, yang sudah mengendalikan pemerintahan Sumut sejak 2011, diharapkan bisa menggeber lagi program-programnya, untuk mengejar ketertinggalan Sumut.

JAKARTA - Kemenangan Gatot Pujo Nugroho, setidaknya berdasar perhitungan cepat sejumlah lembaga, memberikan harapan bagus bagi kesinambungan pembangunan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News