Gatot Sukses jika Tak Direcoki Klan Politik

Gatot Sukses jika Tak Direcoki Klan Politik
Gatot Sukses jika Tak Direcoki Klan Politik
Menurut Syarif, sejak pilgub 2008, Gatot sudah punya klan politik dan klan birokrat, yang berbeda dengan gerbongnya Syamsul Arifin. Nah, pada pilgub 2013 ini, klan-klan baru Gatot juga sudah pasti muncul. Jadi, kata Syarif, "gerbong" yang dimasinisi Gatot saat ini sudah sesak, diisi klan yang terbangun sejak 2008 dan klan baru 2013.

"Nah, Gatot tidak akan berhasil melakukan kesinambungan program-programnya, jika para klan ini terus merecoki. Gatot harus tetap mengutamakan kepentingan publik rakyat Sumut, jangan memprioritaskan kepentingan klan-klannya," kata Syarif mengingatkan.

Terlebih lagi, kata dia, tipikal Sumut mirip Banten, dimana kekuatan di luar struktur pemerintahan, cukup dominan mengendalikan program-program pembangunan, demi kepentingan uang.

"Di Sumut pengaruh strong man alias preman cukup kuat. Kalau di Banten, jawara-jawara," kata Syarif. Nah, Gatot jangan sampai dikendalikan kekuatan di luar struktur itu. (sam/jpnn)


JAKARTA - Kemenangan Gatot Pujo Nugroho, setidaknya berdasar perhitungan cepat sejumlah lembaga, memberikan harapan bagus bagi kesinambungan pembangunan


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News