Gatot Tetap Berkilah Tak Pernah Berikan Uang Ke Anggota DPRD Terkait Interpelasi
jpnn.com - JAKARTA - Kuasa hukum Gatot Pujo Nugroho, Yanuar Wasesa membantah dugaan pemberian suap dari kliennya ke sejumlah anggota DPRD Sumatera Utara periode 2009-2014.
Dia menegaskan bahwa gubernur Sumatera Utara itu tidak pernah memberi uang terkait penggunaan hak interpelasi.
"Yang pasti interpelasi Pak Gatot enggak pernah berikan duit ke Anggota ke DPRD," kata Yanuar di KPK, Rabu (11/11).
Yanuar mengaku belum berdiskusi banyak soal kasus yang baru menjerat kliennya itu sebagai tersangka. Namun dia meyakini bahwa Gatot jujur tidak pernah memberi suap terkait interpelasi.
Bahkan Yanuar meragukan kesaksian sejumlah anggota DPRD yang sudah mengaku terima uang dari Gatot. Bahkan beberapa di antara wakil rakyat itu ada yang mengembalikan duit haram Gatot ke KPK.
"Ah kan bisa saja bukan dari uang itu (Gatot)," ujarnya.
Sebelumnya, KPK telah menetapkan enam tersangka dalam dugaan suap ini. Mereka diantaranya, Gubernur Sumut nonaktif, Gatot Pujo Nugroho, Ketua DPRD Sumut, Ajib Shah, mantan Ketua DPRD Sumut, Saleh Bangun, dan mantan Wakil Ketua DPRD Sumut, Chaidir Ritonga, Kamaludin Harahap dan Sigit Pramono Asri.
Pemberian suap itu terkait persetujuan laporan pertanggungjawaban Pemerintah Provinsi Sumut tahun 2012-2014, persetujuan perubahan APBD Sumut tahun 2013 dan 2014, pengesahan APBD Sumut tahun 2014 dan 2015 serta penolakan penggunaan hak interpelasi DPRD Provinsi Sumut tahun 2015.
JAKARTA - Kuasa hukum Gatot Pujo Nugroho, Yanuar Wasesa membantah dugaan pemberian suap dari kliennya ke sejumlah anggota DPRD Sumatera Utara periode
- PBH Peradi: Penerima Probono Bukan Hanya Warga Miskin
- Rayakan Natal, Bank Mandiri Bagikan Lebih 2 Ribu Paket Bantuan di Seluruh Indonesia
- PINTAR Kantongi Lisensi Resmi sebagai P3MI, Hubungkan Indonesia ke Dunia
- KepmenPAN-RB 634 Tahun 2024 Senjata Honorer TMS & Belum Melamar, Cermati 11 Ketentuannya
- H-5 Nataru, ASDP Ingatkan Pengguna Jasa Mempersiapkan Perjalanan dengan Matang
- GP Ansor Advokasi Rizal Serang yang Diduga Menerima Perlakuan Arogansi Oknum Aparat