Gawat! 100 Juta Dosis Vaksin COVID-19 Terancam Kedaluwarsa
jpnn.com, LONDON - Sekitar 100 juta dosis vaksin COVID-19 diprediksi bakal berakhir membusuk di gudang negara-negara maju anggota G-7 dan Uni Eropa.
Firma riset asal Inggris, Airfinity menemukan persediaan G-7 dan UE akan melebihi 1 miliar dosis pada akhir 2021.
Bahkan dengan memperhitungkan pemberian dosis ketiga alias booster, sekitar 10 persen dari stok tersebut bakal kedaluwarsa sebelum sempat dipakai.
Vaksin virus corona yang dipasok ke negara-negara maju biasanya memiliki umur simpan enam hingga tujuh bulan.
Sementara itu, diperlukan waktu setidaknya dua bulan untuk menyalurkan vaksin-vaksin tersebut ke negara berkembang dan miskin.
Artinya, vaksin sisa yang usianya tinggal dua bulan atau kurang hampir dipastikan bakal berakhir sebagai sampah di gudang.
Dilansir Nikkei Asia, Jepang telah membeli atau mengamankan pesanan 560 juta dosis vaksin.
Negara ini telah sepenuhnya menginokulasi lebih dari 60% populasinya, meskipun awal kampanye vaksinasinya lebih lambat daripada di Eropa dan AS.
Sekitar 100 juta dosis vaksin COVID-19 diprediksi bakal berakhir membusuk di gudang negara-negara ini
- Wakil Ketua MPR Sebut Butuh Kerja Bersama untuk Genjot Jumlah Wirausahawan di Indonesia
- Menteri Kesehatan Pastikan Vaksin Covid-19 Buatan Indonesia Lebih Aman
- Suhud Tolak Kebijakan Vaksin Covid-19 Berbayar
- Dukung Riset dan Inovasi Bidang Kesehatan, Etana Perkuat Kerja Sama dengan BRIN & UNSW
- Fondasi Ganjar Untuk Wujudkan Indonesia Maju: Digitalisasi Hingga Berantas Korupsi
- Menaker Ida Fauziyah: BLK Komunitas Sarana Penting Tingkatkan Kompetensi SDM Indonesia