Gawat! 2 Kecamatan di Kota Bekasi Terancam Krisis Pangan
jpnn.com, BEKASI - Stok beras di dua kecamatan di Kota Bekasi, Jawa Barat, mulai menipis. Kondisi itu terjadi setelah pasokan beras mulai ngadat.
Harga beras di dua kecamatan itu melambung tinggi hingga Rp 13 ribu per kilogram (kg) untuk jenis beras medium.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kota Bekasi Alexander Zulkarnaen mengatakan dua wilayah yang terancam rawan pangan itu adalah Kecamatan Bekasi Utara dan Kecamatan Bekasi Barat. Hanya saja, kondisi itu baru bersifat aduan warga setempat.
”Ini baru pemetaan saja. Namun, kalau harga beras di pasaran tak kunjung turun, maka krisis pangan di dua kecamatan itu bisa saja benar-benar terjadi,” kata pejabat yang akrab disapa Alex itu, Minggu (14/1). Dia juga mengaku, cadangan beras Kota Bekasi hanya tersedia 11,5 ton.
Beras cadangan itu bisa untuk mengantisipasi bila memang kelak benar-benar terjadi krisis pangan di sejumlah daerah di Kota Bekasi.
Dia juga mengaku, beras cadangan itu akan dibagikan kepada warga yang kurang mampu dan membutuhkan.
Tak hanya beras, pemerintah daerah juga akan memberikan beberapa bahan lainnya seperti gula dan minyak goreng kepada warga yang benar-benar miskin dan tidak mampu membeli bahan kebutuhan pokok dampak kenaikan harga tersebut.
Pemberian bantuan ini, kata Alex juga, bersifat kondisional. Adapun sasaran utamannya adalah warga kurang mampu yang secara ekonomi pas-pasan.
Dua kecamatan di wilayah Kota Bekasi mengalami krisis pangan, menyusul menipisnya stok beras.
- Survei IDM: Tri Adhianto-Harris Bobihoe Diprediksi Menang di Pilwakot Bekasi
- Hadapi Krisis Pangan, Jokowi Resmikan Pusat Riset Genomik Pertanian
- Tri Adhianto-Harris Bobihoe Jungkal Dua Pesaingnya di Pilwalkot Bekasi versi IDM
- Pengamat Sebut Kepala Bapanas Tidak Mampu Tangani Urusan Beras Nasional
- Pengamat Sarankan Pemerintahan Prabowo-Gibran Ganti Kepala Bapanas
- SPI Desak Prabowo Pecat Kepala Bapanas: Beras Mahal, tetapi Petani Miskin