Gawat, 45 Balita Gizi Buruk Meninggal

Gawat, 45 Balita Gizi Buruk Meninggal
Gawat, 45 Balita Gizi Buruk Meninggal
Menurutnya, Dinkes Pasaman Barat saat ini telah melakukan upaya-upaya penyembuhan dengan cara, memberikan makanan tambahan selama tiga bulan berturut-turut. Pemberian makan ini dilakukan secara gratis, terhadap para balita yang mengalami gizi buruk dan gizi kurang. ”Walaupun belum maksimal, bagi ibu-ibu yang memiliki balita dan mendatangi Posyandu, petugas di sana telah melakukan pemeriksaan dan memberikan makan tambahan gratis,” terang Yandra.

Data Dinkes Pasaman Barat tak Valid.

Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Sumatera Barat Rosnini Syafitri membantah, data temuan Dinkes Pasaman Barat tersebut. Menurutnya, Dinkes Sumbar telah melakukan penyisiran terhadap 30 ribu balita yang ada di Pasaman Barat. Hasil penyisiran tersebut, terungkap hanya 25 balita mengalami gizi buruk dan 95 orang mengalami kekurangan gizi.

Dari jumlah balita yang mengalami gizi buruk tersebut, enam di antaranya telah kembali normal, setelah dilakukan upaya perbaikan gizi. Sedangkan 19 balita lagi, saat ini sedang dalam perbaikan gizi. Untuk 95 orang yang mengalami kekurangan gizi, saat ini juga telah dilakukan upaya perbaikan gizi selama dua bulan ke depan.

”Kita sudah memeriksa seluruh data Puskesmas yang ada di Pasaman Barat. Tidak ada satupun ditemukan adanya kematian bayi, akibat gizi buruk,” kata Rosnini. (cr5/fn/fuz/jpnn)

PASAMAN BARAT- Dinas Kesehatan Pasaman Barat mencatat sejak Januari hingga akhir Mei 2010, terdapat 45 balita gizi buruk meninggal dunia. Selain


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News