Gawat, Ada Prediksi Buruk soal Target Defisit Negara
jpnn.com, JAKARTA - Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Tauhid Ahmad mengatakan melihat celah melebarnya target defisit negara pada 2023.
Ekonom itu menjelaskan kenaikan sumber penerimaan negara, khususnya pajak, bertujuan untuk mencapai target tersebut, yang artinya besaran defisit akan senilai Rp 600-700 triliun pada
Namun, kata dia, kondisi kinerja penerimaan negara maupun perpajakan dinilai kurang mumpuni.
"Kami melihat adanya potensi target defisit negara bisa melebar di atas tiga persen," kata Tauhid dalam Diskusi Publik INDEF yang disiarkan secara daring, Rabu (6/10).
Tauhid juga mengelaborasikan alasan keraguannya tersebut.
Pertama, kata dia, situasi pemulihan di penerimaan negara tak mudah dilakukan terutama dalam kondisi pemulihan ekonomi akibat pandemi.
"Jadi, masih sangat tergantung bagaimana sektor-sektor di penerimaan negara, khususnya perpajakan seperti industri manufaktur dan sektor perdagangan, itu cepat pulih, bisa tumbuh," jelas Tauhid.
Menurut dia, tak hanya dari sisi pemasukan, ada juga tantangan dari sisi pengeluaran negara.
Direktur Eksekutif Indef mengatakan melihat celah melebarnya target defisit negara pada 2023.
- IP Expo Indonesia 2025 Ungkap Potensi Lisensi IP untuk Mendorong Inovasi & Bisnis
- Eddy Soeparno Sebut Perdagangan Karbon Internasional Pilar Ekonomi Baru Indonesia
- MAXY Academy Ajak Talenta Muda Indonesia Bertransformasi
- MIND ID Nilai Pengamat Pertambangan Berperan dalam Optimalisasi Hilirisasi
- Penurunan Angka Kemiskinan di Sumut pada 2024 yang Tertinggi di Indonesia
- Angka Kemiskinan Sumut 2024 Turun 10 Kali Dibandingkan Tahun Sebelumnya