GAWAT... H-2 Pilkada Serentak, Rumah Calon Wali Kota Metro Dimolotov
jpnn.com - METRO – Suhu politik jelang pemilihan kepala daerah (pilkada) 9 Desember di Lampung meningkat. Khususnya di Kota Metro. H-2 jelang pemungutan suara, rumah calon wali kota nomor urut 2 Abdul Hakim dilempar bom molotov oleh orang tak dikenal.
Peristiwa ini terjadi sekitar pukul 03.45 WIB Senin (7/12) di rumahnya yang berlokasi di Jl. Patimura RT 4/RW 1, Kelurahan Banjarsari, Metro Utara.
Bom molotov berupa botol yang berisi sumbu dan minyak tanah itu dilempar ke teras rumah yang juga dijadikan posko pemenangan mantan anggota DPR RI ini dengan pasangannya, Muchlido. Jaraknya sekitar dua meter dari pinggir jalan.
Dicky, salah satu relawan yang saat kejadian menjaga posko, mengaku kaget saat mendengar ada ledakan di teras rumah. ’’Saat itu saya sedang bersiap salat Subuh. Saat mendengar ledakan itu, saya langsung keluar melihatnya,” ujar dia.
Menurut Dicky, kala itu ia bersama teman-temannya yang lain langsung memadamkan api lantaran sempat membesar. ’’Saat saya keluar, hanya terdengar suara motor. Orangnya sudah tidak kelihatan dan jalanan masih sepi,” terangnya.
Atas kejadian tersebut, pihaknya langsung melapor ke pihak berwajib untuk segera ditindaklanjuti. ’’Polisi sudah olah TKP (tempat kejadian perkara),” ungkapnya.
Terpisah, Kapolresta Metro AKBP Suresmiyati mengaku telah menerima laporan terkait peristiwa tersebut. Namun, perwira menengah polisi ini membantah jika yang dilempar ke rumah Abdul Hakim adalah bom molotov.
Sebab berdasarkan hasil olah TKP, pihaknya hanya menemukan pecahan botol berisi minyak tanah dan sumbu. ’’Biasanya itu disebut lampu colop (ublik, Red). Kerusakan yang ditimbulkan juga tidak seberapa,” katanya.
METRO – Suhu politik jelang pemilihan kepala daerah (pilkada) 9 Desember di Lampung meningkat. Khususnya di Kota Metro. H-2 jelang pemungutan
- Bagja Tak Setuju Bawaslu Jadi Lembaga Ad Hoc, Begini Alasannya
- Muzani Bantah Gerindra Serang PDIP Terkait Pandangan Kritis Soal PPN Naik Jadi 12 Persen
- Gerindra Bantah Menyerang PDIP Soal Kenaikan PPN jadi 12 Persen
- Jubir PSI: PDIP Pengusul PPN 12%, Sekarang Mau Jadi Pahlawan Kesiangan
- Hanif Dhakiri: Jangan Memanfaatkan PPN 12% jadi Alat Menyerang Presiden Prabowo
- Syahganda Sebut Pernyataan Dolfie Soal PPN Dapat Picu Instabilitas Politik