GAWAT! Nama Orang Hilang Tercantum di Dokumen Milik Gafatar

jpnn.com - JOGJA – Kasus dr Rica Tri Handayani yang sempat “hilang” dan akhirnya ditemukan, mendorong warga Jogjakarta yang kerabatnya lama tak pulang tanpa kabar, melapor ke polisi.
Bahkan beberapa orang yang dilaporkan hilang oleh keluarganya ke Polda DIJ ternyata masuk dalam daftar anggota Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar).
Dari dokumen yang ditemukan di sebuah rumah di Dusun Kadisoka, RT 2/RW 1, Purwomartani, Kalasan, Sleman, ada nama Ari Hartanto dan Faza Anangga Novansyah. Keduanya dilaporkan hilang ke Polda DIJ, Selasa (12/1) lalu.
Diketahui Ari Hartanto, 27, merupakan warga Kwarasan, Nogotirto, Gamping, Sleman. Dia diketahui hilang pada 12 Agustus 2015 lalu. Sebelumnya, dia sempat pamit akan pergi ke Surabaya untuk mencari pekerjaan.
Sementara dalam dokumen absensi peserta BMS Gafatar Sleman nama Ari Hartanto terdapat dalam absensi di nomer urut sepuluh. Ari mendapat kode jabatan B6. Namun tidak ada penjelasan apa maksud dari kode B6 tersebut.
Sedangkan Faza Anangga Novansyah, 27, adalah warga Cibukan, Sumberadi, Mlati, Sleman. Dia hilang pada 11 Desember 2015. Sebelumnya Faza sempat berpamitan kepada orang tuanya untuk pergi ke Samarinda guna mencari pekerjaan.
Dalam lembar absensi yang sama, nama Faza berada di nomor urut 5. Faza diberi kode jabatan B2 namun juga tidak ada penjelasan apa maksud dari kode B2 tersebut. Sebelumnya juga muncul nama Sanggar Yamin yang merupakan ayah dari Ahmad Kevin Aprilio, 16, yang pergi 26 November lalu. Nama Sanggar terdapat dalam absensi nomor 53.
Menurut nenek Kevin, Maria Resubun, ayah Kevin memang merupakan pengurus Gafatar. Ada satu nama lagi yang sempat dilaporkan hilang ke Polda DIJ bernama Kukuh Pambudi, SSos.
JOGJA – Kasus dr Rica Tri Handayani yang sempat “hilang” dan akhirnya ditemukan, mendorong warga Jogjakarta yang kerabatnya lama
- Menteri Kabinet Merah Putih Temui Jokowi, Ketua DPR Merespons Begini
- TNI AL Menggagalkan Penyelundupan 7 Calon PMI Ilegal ke Malaysia
- Peserta Sespimmen Menghadap Jokowi, Pengamat Singgung Dugaan Keterlibatan Polisi Pada Pilpres 2024
- Dinkes Jabar Sebut Program Cek Kesehatan Gratis Sepi Peminat
- Transaksi Dana Dugaan Korupsi 2024 Capai Rp 984 T, Sahroni: Lacak dan Sita!
- Pakar Nilai Penegak Hukum Korup Harus Dihukum Berat