Gawat! Narkoba Sudah Menyerang 900 Ribu Warga Jatim
SURABAYA - Peredaran makin meresahkan di Jawa Timur. Kini Jatim menjadi tempat peredaran terbesar ketiga narkoba setelah Jakarta dan Jawa Barat. Itu bukan sebuah prestasi. Ini adalah situasi darurat narkoba yang masih menjadi perhatian bagi pemprov dan pihak berwajib.
Wakil Gubernur Jatim Syaifullah Yusuf menyatakan, narkoba bisa menyerang siapa saja. Yang dianggap menyimpang tidak hanya remaja, tetapi juga anak-anak, orang dewasa, PNS, bahkan santri.
"Awal saya menjabat Wagub, jumlah pengguna di angka 300 ribuan orang, sekarang sudah semakin tinggi jadi 900 ribuan orang," tuturnya saat memberikan sambutan pada pelantikan DPD Gerakan Nasional Anti-Narkotika (Granat) masa bakti 2016-2021 di Gedung Negara Grahadi.
Pria yang akrab disapa Gus Ipul itu mengungkapkan, narkoba tidak hanya dinikmati pengguna di perkotaan. Saat ini peredarannya sudah sampai ke desa. Salah satunya, yang ditemuinya saat menghadiri suatu acara di Mojowarno, Jombang.
Gus Ipul juga mengungkapkan pernyataan Menkopolhukam Luhut Binsar Pandjaitan sebelumnya bahwa bahaya narkoba termasuk masalah serius selain radikalisme dan terorisme.
Sementara itu, Arie Soeripan yang baru saja dilantik sebagai ketua DPD Granat Jatim berjanji menyadarkan masyarakat Jatim tentang bahaya penyalahgunaan dan peredaran narkoba. (ant/c20/end/flo/jpnn)
SURABAYA - Peredaran makin meresahkan di Jawa Timur. Kini Jatim menjadi tempat peredaran terbesar ketiga narkoba setelah Jakarta dan Jawa Barat.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Niat Ingin Mengembalikan Handphone, Pedagang Pempek Malah Dimaki Dokter
- Polisi Berlakukan Contraflow di Tol Jagorawi Arah Jakarta
- Tim Gabungan Tutup Tambang Emas Ilegal di Pidie Aceh
- Banjir Rob Kembali Merendam Satu RT di Pluit Jakarta Utara
- Balita Terseret Arus di Surabaya Belum Ditemukan
- Sopir Bus Mengantuk Diduga Jadi Penyebab Kecelakaan di Tol Cipularang