Gawat, Tempat Isolasi Pasien COVID-19 Penuh
jpnn.com, GARUT - Mengantisipasi lonjakan pasien positif COVID-19, Pemkab Garut mencari tempat di rumah sakit maupun gedung umum lainnya untuk tempat karantina.
"Kami juga terus menginventarisir beberapa titik dan tempat yang bisa dijadikan tempat isolasi," kata Wakil Bupati Garut Helmi Budiman di Garut, Sabtu.
Ia mengatakan, pemerintah daerah saat ini sudah menyiapkan tempat isolasi di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Slamet Garut, Rumah Sakit Umum Pameungpeuk, rumah susun, dan rumah sakit swasta di Garut.
Saat ini ruang isolasi di RSUD dr Slamet Garut dengan kapasitas 120 tempat tidur, kata Helmi, sudah terisi oleh pasien COVID-19 bergejala sedang dan berat.
"Sebanyak 120 tempat tidur di RSU itu semua penuh untuk pasien (kondisi) sedang, berat. Sedangkan yang ringan atau tidak bergejala juga dirawat di tempat lain," katanya.
Menurut dia tempat isolasi pasien COVID-19 yang sudah tersedia itu masih butuh tambahan untuk mengantisipasi terjadinya lonjakan kasus pasien yang menunjukkan gejala maupun tanpa bergejala.
Tempat yang dinilai layak untuk dijadikan ruang isolasi pasien, kata dia, yakni bangunan Islamic Center yang berlokasi di Garut Kota, kemudian tempat Pendidikan dan Latihan Keluarga Berencana (KB) di Kecamatan Tarogong Kidul.
"Tempat Diklat KB juga kami jadikan perawatan, dan Islamic Center kapasitasnya 60 tempat tidur," kata Helmi.
Pemkab Garut mencari rumah sakit maupun gedung umum lainnya untuk tempat karantina guna mengantisipasi lonjakan pasien positif COVID-19.
- Usut Kasus Pengadaan APD Covid-19, KPK Periksa Song Sung Wook dan Agus Subarkah
- Saksi Ungkit Jasa Harvey Moeis dalam Penanganan Covid, Lalu Ungkap Pesan Jokowi & BG
- Ceng Mujib Ajak Masyarakat Menciptakan Pilkada Aman dan Damai
- Usut Kasus Korupsi di Kemenkes, KPK Periksa Dirut PT Bumi Asia Raya
- Kasus Korupsi Proyek APD Covid-19, KPK Jebloskan Pengusaha Ini ke Sel Tahanan
- Bongkar Penimbunan 25 Ton Pupuk Subsidi di Garut, Polisi Tetapkan A Jadi Tersangka