Gaya Hidup 'Hedon' Penyebab Menjamurnya Jaksa Hitam
Adapun, kata Boyamin, salah satu faktor pendorong jaksa bermain perkara adalah perilaku konsumtif dan gaya hidup hedonisme.
”Sudah sering kali saya bertemu dengan (oknum) jaksa yang kerap berbicara tentang mobil barunya, rumah dan handphone barunya. Sudah jarang jaksa berbicara atau berdikusi dengan saya tentang penegakan hukum,” beber koordinator MAKI ini.
Ditambahkan Boyamin, faktor lainnya yang memicu tindakan koruptif oleh jaksa adalah sistem rekrutmen.
Selama ini sistem rekrutmen cenderung tidak transparan, sehingga berpotensi munculkan KKN terlebih dalam mutasi atau promosi jabatan di Kejaksaan.
”Jadi hanya mereka-mereka yang diduga menjilat atau punya uang, bisa mendapatkan jabatan enak. Sedangkan yang berprestasi agak sulit,” ketusnya.
Boyamin pun mengungkapkan beberapa cara untuk membersihkan institusi kejaksaan dari prilaku korup para oknum jaksanya.
Pertama, perlu dilakukan pemotongan generasi atau angkatan yang selama ini cenderung koruptif. Kedua, perlu dilakukan psikotes secara rutin, biar kejujuran atau tidaknya jaksa bisa diketahui.
”Ketiga, perlu dibentuk 'Tim Pembenahan Kejaksaan' yang berada di bawah langsung perintah presiden RI,” tandasnya.
JAKARTA – Pemberian remunerasi untuk Kejaksaan Agung ternyata tak serta-merta membuat seluruh personel Korps Adhyaksa itu berintegritas dan
- Tingkatkan Bantuan Pengamanan, PTPN IV Jalin MoU dengan Polda Sumut
- AKP Dadang Iskandar Pembunuh Kasat Reskrim Polres Solok Selatan Terancam Dihukum Mati
- Pertamina Patra Niaga Uji Penggunaan Bioethanol E10 Bersama Toyota dan TRAC
- Polisi yang Ditembak Mati Rekan Sendiri Dapat Kenaikan Pangkat Anumerta dari Kapolri
- Sekte Indonesia Emas Dideklarasikan Untuk Mewujudkan Perubahan Sosial
- PFM Tegaskan Ada 15 Kementerian dan 28 Badan Teknis yang Perlu Diawasi