Gaya Kepemimpinan Rizal Ramli Dipuji Santri NU
jpnn.com, JAKARTA - Analis politik Universitas Paramadina Herdi Sahrasad mengatakan, dikotomi antara Jawa dan non-Jawa dalam kepemimpinan nasional sudah usang dan tak relevan lagi.
Dia pun menyarankan, anak-anak bangsa bisa menggerus primordialisme, feodalisme, dan konservatisme, agar tidak menjadi katak dalam tempurung.
Dalam kaitan ini, menurut Herdi, gaya kepemimpinan tokoh nasional seperti Rizal Ramli yang tidak bersikap konservatif patut mendapat pujian.
Bahkan, gaya kepemimpinan RR sejak lama didukung tokoh NU yaitu mendiang Abdurrahman Wahid atau Gus Dur yang berjiwa kosmopolitan dan humanis tulen.
"Siapa yang didukung NU kultural akan menang (bukan semata NU struktural),'' kata Herdi kepada awak media, Minggu (7/3).
Menurutnya, kalangan santri nahdliyin dari NU mendukung dan menerima gaya kepemimpinan Rizal Ramli atau akrab disapa Gus Romli tersebut.
"Dia juga alumni kehormatan Pondok Pesantren Gontor dan anggota keluarga besar Pondok Pesantren Tebu Ireng, Jombang," ujar Herdi.
Dia mengatakan gaya kepemimpinan Rizal Ramli yang mengedepankan transparansi yang sebenarnya dicari mayoritas masyarakat Indonesia.
Gaya kepemimpinan tokoh nasional Rizal Ramli patut dipuji karena tidak bersikap konservatif ditambah dia mendapat dukungan dari NU.
- Pimpinan BAZNAS Ajak Umat Muslim Perkuat Dukungan kepada Palestina
- Temui Gus Yahya, Mendikdasmen Prof Mu'ti Berharap Terus Jalin Kerja Sama dengan NU
- Kiai Muda se-Eks Karesidenan Kedu Siap Menangkan Ahmad Luthfi-Taj Yasin
- Seusai Dilantik, Empat Menteri dari NU Minta Restu Rais Aam dan Ketum PBNU
- Pagar Nusa Mesir Resmikan Warga Baru Angkatan 3, Gus Nabil Haroen Tekankan Pentingnya Diaspora
- Polresta Pekanbaru Gandeng NU dan GP Ansor Sukseskan Pilkada 2024