Gayus Bajingan yang Herois
Sabtu, 15 Januari 2011 – 00:21 WIB
Demikian silih-berganti layaknya tayangan infotainment. Padahal, kasus Gayus menyangkut pajak, urat nadi APBN. Ini soal penting, Bos!
Tak bisa mendustai hati, Gayus menerbitkan empati juga. Walaupun terdakwa kasus mafia pajak itu dituntut jaksa 20 tahun penjara, tapi menghadapi wartawan, setidaknya yang tampak di layar televisi, dia suka melemparkan senyuman. Sementara di persidangan, saat membacakan dupliknya, dia bersedia mendukung Presiden RI untuk memberantas korupsi demi menangkap koruptor big fish.
Dia kecewa karena hanya koruptor kelas "teri" yang ditangkap. Sedangkan koruptor "big fish" dibiarkan. "Tapi yang terjadi, (hanya) ikan teri seperti saya, Arafat, Sri Sumartini, Alif Kuncoro, Humala, dan Maruli, (yang) ditangkap," lanjut Gayus. Padahal, Gayus sudah banyak "bernyanyi" siapa saja "big fish" itu, ketika sebelumnya dia diperiksa berbagai pihak.
Betapa ironis. Gayus bahkan "bersedia" menjadi staf ahli Kapolri, Jaksa Agung, maupun Ketua KPK, demi pemberantasan korupsi di negeri ini. Dia berjanji, dalam waktu dua tahun Indonesia akan bersih.