Gaza Dibom Israel, Pria Ini Relakan Rumahnya Dihancurkan untuk Selamatkan Tetangga
jpnn.com, GAZA - Serangan bom yang dilakukan Israel di Jalur Gaza pada Sabtu (6/8) menewaskan komandan senior gerakan Jihad Islam Palestina (PIJ) Khaled Mansour dan tujuh orang lainnya.
Hingga Senin (8/8), teror Israel di Gaza menyebabkan 43 orang tewas, termasuk 15 anak-anak dan empat wanita. Kemudian, lebih dari 300 warga Palestina lainnya terluka.
Saat ini, proses penyelamatan masih dilakukan tetapi terkendala gang-gang sempit di kamp karena jarak rumah-rumah yang rapat.
Salah satu warga di Gaza Ashraf al-Qaisi (46) mengizinkan tim penyelamat untuk menghancurkan seluruh rumahnya demi menemukan tetangganya yang terkubur puing-puing bangunan.
"Saya sedang duduk di rumah saya bersama istri dan enam anak saya sampai kami tiba-tiba mendengar suara tembakan dan sebagian dari langit-langit rumah runtuh," kata al-Qaisi, dikutip dari Al Jazeera, Senin (8/8).
Dia berlari keluar rumah dan menemukan beberapa rumah tetangganya hancur total karena bom Israel.
"Darah, bagian tubuh, dan jeritan di bawah puing-puing bangunan. Mayat ditarik keluar dan terluka," ucap al-Qaisi.
Untuk itu, dia mengizinkan tim penyelamat menghancurkan rumahnya menggunakan buldoser untuk menyelamatkan tetangganya.
Salah satu warga di Gaza mengizinkan tim penyelamat untuk menghancurkan seluruh rumahnya demi menemukan tetangganya yang terkubur puing-puing bangunan.
- Hamas Siap Berdialog dengan Utusan Donald Trump demi Gaza, Ini Syaratnya
- IMLA Meragukan Komitmen Netanyahu soal Gencatan Senjata di Gaza
- Indonesia Dinilai Cocok Jadi Penampungan Warga Gaza, Kemlu Cuma Merespons Begini
- Trump Segera Berkuasa, Timnya Pertimbangkan Indonesia Jadi Tujuan Relokasi Warga Gaza
- Komentari Kesepakatan Hamas-Israel, Imam Khameini Puji Keteguhan Palestina Melawan Zionis
- Ketua F-PKS: Gencatan Senjata Israel-Hamas Harus jadi Langkah Permanen Akhiri Penjajahan Israel Atas Palestina