Gaza Diserang dari Tiga Penjuru
Gencatan Senjata Gagal Diperpanjang
jpnn.com - GAZA - Perang kembali berkecamuk di Gaza kemarin (8/8). Hanya kurang dari 30 menit berakhirnya gencatan senjata 72 jam, sepuluh roket telah ditembakkan ke Israel oleh pejuang Hamas. Kebanyakan roket yang diluncurkan Hamas menghantam permukaan terbuka.
Tapi, dua roket berhasil dihancurkan sistem pencegat rudal militer "iron dome" di atas pesisir Kota Ashkelon, Israel.
Juru Bicara Pemerintah Israel Mark Regev menyalahkan Hamas karena telah melanggar gencatan senjata.
"Gencatan senjata sudah berakhir. Hamas yang sudah melanggarnya," komentar Regev sebagaimana diberitakan Express kemarin. Berdalih membela diri, Israel sejak tadi malam menggempur Gaza dengan serangan dari tiga penjuru: darat, laut, dan udara. Namun, dikabarkan, tentara Israel belum memasuki wilayah Gaza.
Di Gaza, sejumlah keluarga yang selama tiga hari gencatan senjata telah kembali ke rumah-rumah masing-masing balik lagi ke sekolah-sekolah PBB yang mereka jadikan tempat berlindung. Di Al Tuffah, Gaza City, ratusan pengungsi berlindung di ruang-ruang kelas.
Pakaian yang sudah mereka cuci dan jemur di balkon langsung dimasukkan koper lagi. "Tentu kami semua takut, saya takut, anak-anak saya takut, istri saya takut," kata Abdullah, 33, kepada koresponden AFP di sebuah sekolah PBB. Pertempuran lanjutan itu dilaporkan telah merenggut satu nyawa anak dan melukai enam lainnya yang merupakan warga sipil di Gaza.
Israel sebelumnya mengatakan, pihaknya bersedia menyetujui satu perpanjangan gencatan senjata ketika Mesir menengahi perundingan di Kairo. Namun, keinginan Israel itu bertepuk sebelah tangan. Seorang juru bicara Hamas mengatakan, faksi-faksi Palestina tidak menyetujui perpanjangan gencatan senjata, tapi akan terus berunding di Kairo.
Palestina menginginkan Israel menyetujui secara prinsip tuntutan-tuntutan, termasuk pencabutan blokade terhadap Jalur Gaza, pembebasan para tahanan, dan pembukaan kembali satu pelabuhan laut. Sementara Israel menuntut Gaza steril dari unsur militer.
Israel juga menegaskan bahwa pihaknya akan menanggapi dengan kekuatan penuh jika diserang dan seorang menteri mengemukakan prospek bagi dikuasainya kembali Jalur Gaza serta menggulingkan para penguasa Hamasnya.
"Kami sekarang pertimbangkan opsi menguasai Jalur Gaza untuk menyingkirkan pemerintah Hamas," kata Menteri Strategis Yuval Steinitz kepada Radio Militer.
PBB menyatakan, sedikitnya 1.354 orang Palestina yang meninggal dalam pertempuran sejak 8 Juli adalah warga sipil, termasuk 447 anak-anak. Sedangkan Israel menyebutkan, 64 tentara Israel dan tiga warga sipil tewas akibat serangkaian serangan roket ke Israel.
Sementara itu, Mesir masih terus mengusahakan supaya ada perpanjangan gencatan senjata. Menurut keterangan pejabat berwenang Mesir, mereka tengah membujuk kedua pihak untuk menyepakati perpanjangan gencatan senjata tersebut.
"Mesir bertujuan membuat stabil dan memulai negosiasi gencatan senjata permanen serta mencabut larangan di perbatasan," ungkap pejabat Mesir kepada Reuters. (AP/BBC/Aljazera/c9/kim)
GAZA - Perang kembali berkecamuk di Gaza kemarin (8/8). Hanya kurang dari 30 menit berakhirnya gencatan senjata 72 jam, sepuluh roket telah ditembakkan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer