Gaza Rock
Oleh: Dahlan Iskan
Kontraktor pun ditunjuk. Orang Gaza. Belum ada uang.
Di mana ada kemauan di situ ada jalan. Kontraktor mengerjakan proyek, MER-C mencari uang. Tidak mudah. Apalagi, MER-C tidak mau mendapatkan dana dari pihak yang simpati kepada Israel.
Dokter Ben menyebutkan beberapa perusahaan asing. Mereka ingin ikut menyumbang. Ditolak.
Tibalah saatnya kontraktor dari Gaza menagih pembayaran. Pekerjaan konstruksi sudah mencapai tahap yang harus dibayar. MER-C belum punya uang sebanyak tagihan. Kontraktor tidak mau tahu.
Pengurus MER-C pun panik. Dokter Ben sampai menghubungi seorang tokoh pengusaha nasional. Tokoh besar. Uangnya banyak.
Dokter Ben sampaikan kepadanya ingin pinjam uang Rp 15 miliar. Akan dibayar kembali secara bertahap sesuai dengan sumbangan yang masuk. Jaminannya: rumah pribadi dan harta lainnya.
Waktu dokter Ben khotbah di Plaza Indonesia itu, rupanya ada orang penting yang juga lagi salat Jumat di situ. Si penting mendengarkan khotbah dokter Ben.
Seusai salat Jumat, si penting menunggu dokter Ben. Memperkenalkan diri. Lalu mengajak dokter Ben naik ke gedung tinggi di situ. Ke kantornya.