Gbagbo Rancang Perkosaan Massal
Tuduhan Alassane Ouattara, Presiden yang Diakui Dunia
Jumat, 07 Januari 2011 – 12:18 WIB
Sambil menuduh Gbagbo melakukan pembunuhan terhadap para pendukungnya, Ouattara menyatakan "Dia membunuh rakyatnya sendiri menggunakan tangan orang asing, tentara bayaran dari Liberia," katanya.
Baca Juga:
Ouattara yang diakui dunia internasional sebagai pemenang pemilu 28 November 2010, diharapkan mampu mengakhiri perpecahan di Pantai Gading. Sejak satu dekade lalu, negara produsen cokelat terbesar di dunia tersebut telah terbelah menjadi selatan dan utara.
Meski demikian, Gbagbo yang telah berkuasa selama satu dekade terakhir, menolak mundur. Karena merasa sebagai pemenang pemilu sebenarnya.
Walaupun diisolasi di dalam Hotel Golf oleh tentara loyalis Gbagbo, Ouattara yakin pihaknya akan merebut kekuasaan sebelum Januari berakhir. " Saya yakin beberapa hari ke depan kami akan memerintah secara penuh," katanya yakin.
PARIS - Setelah dua kali gagal membujuk Presiden Laurent Gbagbo mundur, manuver politikpun digunakan untuk mendesak sang incumbent mundur. Presiden
BERITA TERKAIT
- Jaga Demokrasi, 60 Universitas Jerman Angkat Kaki dari X
- Ukraina & Suriah Perkuat Hubungan Diplomasi Kemanusiaan di Tengah Invasi Rusia
- Gencatan Senjata Tak Berpengaruh, Tentara Israel Tetap Lakukan Pelanggaran di Lebanon
- Arab Saudi Janjikan Pelayanan Kelas Dunia untuk Jemaah Haji & Umrah
- Korsel Diguncang Skandal Politik, Korut Pamer Rudal Hipersonik
- Jerman dan Amerika Diguncang Aksi Teror, Prancis Panik