GBHN Dihidupkan Lagi, Buka Peluang MPR Bisa Makzulkan Presiden

Menurut dia, boleh saja semangat GBHN itu supaya terjadi sinkronisasi antara visi misi presiden dan wapres terpilih. Hanya saja, kata dia, ada Undang-Undang Otonomi Daerah yang mengatur pesatnya kewenangan gubernur, bupati, wali kota. Terlebih lagi dengan sistem pemilihan langsung seperti ini tentu sangat berpengaruh terhadap produk perundang-undangan lain.
"Bagi saya, usulan ini berimplikasi pada pertanggungjawaban politik, sehingga ada konsekuensinya hukum lanjutan," katanya.
Dia mencontohkan pertanggungjawaban seorang presiden harus kepada MPR. Hal ini berarti MPR kembali menjadi lembaga tertinggi negara. "Maka di sana ada ruang impeachment," ujarnya.
BACA JUGA: Sepertinya Surya Paloh Sedang Berupaya Menentang Jokowi dan Megawati
Dalam sistem yang ada sekarang, lanjut Ramses, ketika presiden melakukan kesalahan MPR tidak bisa serta merta melakukan pemakzulan. Menurut dia, pemakzulan dilakukan dengan mekanisme pengadilan tata negara melalui Mahkamah Konstitusi.
Nah, ujar dia, kalau amandemen dan GBHN didorong, maka ada ruang bagi MPR untuk melakukan penggulingan terhadap presiden. "Jadi, menurut saya, tidak efektif," katanya. (boy/jpnn)
Wacana amendemen UUD 1945, termasuk menghidupkan kembali GBHN, membuka peluang MPR bisa memakzulkan presiden.
Redaktur & Reporter : Boy
- Waka MPR Sebut Inisiatif Putra Prabowo Temui Megawati Meneduhkan Dinamika Politik
- Johan Rosihan PKS: Idulfitri jadi Momentum Membangun Negeri dengan Akhlak
- Waka MPR: Jadikan Momentum Idulfitri untuk Memperkokoh Nilai-Nilai Persatuan Bangsa
- Waka MPR Eddy Soeparno Tekankan Transisi Harus Menguatkan Ketahanan Energi Nasional
- Waka MPR Akbar Supratman Sesalkan Dugaan Penghinaan Kepada Ulama Sulteng Habib Idrus
- Waka MPR Ibas Berharap Sekolah Rakyat Dibangun di Pacitan, Minta Bupati Siapkan Lahan