GBS Juga Menyerang Orang Dewasa

2 Bulan, Biaya Pengobatan Rp350 Juta

GBS Juga Menyerang Orang Dewasa
Tissa Trinovia saat dirawat di RS Dharmais Jakarta. Foto: Afni Zulkifli/JPNN
"Dari perusahaan, santunan pensiunan hanya untuk saya dan istri. Sedangkan untuk anak tidak ada. Dari pemerintah juga saya tidak bisa mengajukan Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM), karena semua orang taunya saya mampu. Tapi dengan kondisi seperti ini, semua harta rasanya sudah habis. Kami pun hanya tinggal di rumah komplek yang harusnya ketika masuk usia pensiun wajib kami tinggalkan," kata Teguh.

Setiap harinya Teguh dan Novita berharap Tissa bisa kembali ceria dan aktif seperti sedia kala. Namun Tissa yang sudah menjalani tiga kali cuci plasma (setiap satu kali biayanya Rp25 juta lebih), tetap saja tidak banyak menunjukkan perubahan. Cuci plasma hanya mampu membuat Tissa bisa berkomunikasi melalui gerak kepala dan mata saja. Sementara gerak motorik lainnya lumpuh total.

Saat JPNN berkesempatan mengunjungi ruang ICU, berbagai mesin pemantau gerak motorik tampak mengelilingi ranjang dimana hampir 2 bulan Tissa berbaring. Karena GBS juga sudah menyerang gerak motorik paru-parunya, Tissa terpaksa bernafas menggunakan ventilator yang dilubangi melalui lehernya. Tissa sang atlet Basket itu benar-benar terlihat ringkih dan tidak berdaya. Hanya bola matanya saja yang terlihat bergerak.

JPNN berusaha mengajak Tissa berkomunikasi dengan cara memegang tangannya. Tissa sempat memandang. Terlihat rona letih diwajahnya. "Tissa ngantuk ya?". Pertanyaan inipun dijawabnya dengan satu kedipan seolah mengiyakan.

JAKARTA- Menteri Kesehatan Endang Rahayu Sedyaningsih menyatakan Guillian Barre Sydrome adalah salah satu penyakit langka di dunia. Namun kini sepertinya

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News