Geber All New Triton, Mitsubishi Ralliart Sukses Jadi Tim Terbaik di AXCR 2023

Saat di Thailand, para pereli mengalami kesulitan dengan debu yang mengganggu visibilitas.

Kemudian, paruh kedua reli di Laos melibatkan serangkaian lintasan curam dengan lubang besar, jalan berlumpur, dan lintasan sungai, yang tidak ada di Thailand.

Hal itu tentu makin menghambat kemajuan para pereli memacu kendaraan mereka.

“Tahun ini saya harus akui sangat sulit dibandingkan tahun lalu, kondisi jalan sangat menantang dan fakta bahwa mobil baru diluncurkan jadi waktu pengembangan sangat pendek untuk melakukan tune up dan modifikasi. Namun, kami bisa melewati berbagai tantangan ini dengan baik,” tutur Chayapon.

Sementara itu, Takuji-san mengungkapkan bahwa AXCR 2023 menjadi pengalaman yang membuka mata, karena dia mendapatkan banyak kondisi jalan yang berbeda, mulai dari aspal mulus, jalan lubang hingga ada airnya.

“Saat saya mengendarai, saya jatuh di lubang yang besar. Hebatnya, mobil ternyata tidak apa-apa. Bahkan, mobil itu menyelamatkan saya dan teman saya,” ungkapnya.

Dalam kesempatan sama, Rifat menjelaskan bahwa balap reli tahun ini penuh kejutan karena dia menjadi pengemudi pertama yang melintasi jalur baru.

“Kami jadi babat rumput karena buka jalan, jadi masalah karena buka jalan. Pohon dan daun tersangkut di mobil, bikin mobil tidak maksimal dari biasanya. Pada akhirnya, kami ingin ketiga mobil bisa finis. Hal itu tidak bisa dilakukan oleh mobil-mobil lainnya,” jelas Rifat. (rdo/jpnn)