GEBRAK! Ajak Masyarakat Kurangi Asap Rokok
jpnn.com, JAKARTA - Gerakan Bebas TAR dan Asap Rokok (GEBRAK!) mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk menandatangani petisi di change.org (http://bit.ly/GerakanBebasTar) tentang bahaya yang ditimbulkan oleh asap rokok dan TAR serta mendukung solusi nyata melalui pendekatan pengurangan risiko atas masalah ini.
Ketua GEBRAK!, Aryo Andrianto, menuturkan masyarakat belum sepenuhnya menyadari bahaya dari asap rokok dan TAR. Zat kimia berbahaya itu berpotensi menimbulkan masalah kesehatan.
“Ketika asap rokok dihirup, TAR membentuk lapisan lengket di paru-paru yang dapat menyebabkan kanker. Selain itu, TAR juga dikenal sebagai penyebab kanker mulut dan tenggorakan,” jelas Aryo.
Aryo melanjutkan hasil pembakaran dari rokok menghasilkan TAR, yang merupakan zat kimia berbahaya. TAR mengandung berbagai senyawa karsinogenik yang dapat menyebabkan kanker. Berdasarkan data National Cancer Institute Amerika Serikat, hampir dari 7.000 bahan kimia yang ada di dalam rokok, 2.000 di antaranya terdapat pada TAR.
Asap rokok, menurut Aryo, juga membahayakan bagi orang-orang yang berada di sekitar perokok. Risiko kanker paru meningkat hingga 20-30 persen pada mereka yang tidak merokok, tapi selalu dikelilingi asap rokok dibandingkan non-perokok yang tidak terpapar asap rokok.
Menurut hasil penelitian yang dilakukan di Korea Selatan (2014), paparan asap rokok turut memengaruhi kecerdasan intelektual anak-anak. Mereka yang terpapar memilki kecerdasan yang lebih rendah daripada anak-anak yang tidak terkena asap rokok.
“Berdasarkan fakta tersebut, kami mengajak masyarakat Indonesia untuk menandatangani petisi tentang bahaya asap rokok dan TAR. Ini merupakan masalah serius yang harus ditangani dengan sungguh-sunguh demi terciptanya kehidupan dan generasi Indonesia yang lebih baik,” tegas Aryo.
Selain itu, Aryo juga mendorong masyarakat, terutama perokok, untuk memahami secara seksama risiko dari merokok, sehingga dapat memilih produk tembakau alternatif sebagai solusi untuk mengatasi bahaya dari rokok.
Asap rokok juga membahayakan bagi orang-orang yang berada di sekitar perokok. Risiko kanker paru meningkat hingga 20-30 persen pada mereka yang tidak merokok, tapi selalu dikelilingi asap rokok dibandingkan non-perokok yang tidak terpapar asap rokok.
- Pemerintah Diharapkan Memperhatikan Industri Tembakau setelah Terbit PP Kesehatan
- Pasar Meningkat, Pemain Baru Rokok Elektrik Bermunculan
- Mufida DPR Ingatkan Kemenkes Banyak Mendengar saat Menyusun RPMK
- Pengumuman, Harga Rokok Naik pada 2025
- 5 Makanan yang Bantu Anda Berhenti Merokok
- Mulai Bulan Depan, Vape Jadi Barang Haram di Vietnam