Gebrakan Ganjar Berhasil Tekan Kemiskinan di Jateng, Cocok Jadi Panutan
![Gebrakan Ganjar Berhasil Tekan Kemiskinan di Jateng, Cocok Jadi Panutan](https://cloud.jpnn.com/photo/arsip/normal/2023/03/14/gubernur-ganjar-pranowo-saat-menghadiri-roadshow-musrenbang-n4rz.jpg)
jpnn.com, JAKARTA - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo fokus mengurus dunia pendidikan, khususnya menyediakan sekolah gratis bagi siswa berprestasi dari kalangan keluarga tidak mampu.
Gebrakan ini dianggap ‘program gila’ karena nyaris semua provinsi tak memilikinya mengingat sekolah berasrama gratis menyedot APBD cukup tinggi.
Ganjar pun menginisiasi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) berbasis keasramaan atau boarding school berbiaya cuma-cuma bernama SMK Negeri Jateng.
SMKN Jateng yang didirikan Ganjar pada 2014 bukan hanya menekan angka putus sekolah, tetapi mampu mengentaskan ribuan keluarga miskin.
Indikator tersebut terlihat dari ribuan lulusannya yang terserap di perusahaan bonafid di tanah air, maupun menjadi abdi negara.
SMK yang digagas Ganjar Pranowo itu menawarkan fasilitas asrama, dengan seluruh biaya pendidikan dan makan hingga seragam digratiskan.
Setelah berdiri tiga SMK Boarding, disusul 15 SMK semi boarding.
Ke-15 sekolah tersebut SMKN 1 Demak, SMKN 2 Rembang, SMKN 1 Wirosari Grobogan, SMKN 1 Jepon Blora, SMKN 1 Tulung Klaten, SMKN 1 Kedawung Sragen, SMKN 2 Wonogiri, SMKN 1 Purworejo, SMKN 2 Wonosobo, SMKN 1 Punggelan Banjarnegara, SMKN 1 Alian Kebumen, SMKN 2 Cilacap, SMKN 1 Kalibagor Banyumas, SMKN 1 Tonjong Brebes, dan SMKN 1 Randudongkal Pemalang.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo fokus mengurus dunia pendidikan, khususnya menyediakan sekolah gratis bagi siswa berprestasi dari kalangan keluarga miskin.
- 881 Puskesmas di Jateng Mulai Program Cek Kesehatan Gratis
- Cek Kesehatan Gratis di Jateng, Terbuka untuk Warga Luar Daerah
- Pemeriksaan Kesehatan Gratis Dimulai, Target 80 % Warga Jateng
- Banjir Pantura Semarang Sudah Sepekan, Kondisi Makin Memprihatinkan
- Ahmad Luthi Inginkan Membangun Pelabuhan Modern di Jateng
- Survei KIC: Indonesia Masih Tertinggal dalam Pengembangan Teknologi AI