Gebuk Judol, Upaya Bersama memberantas Judi Online di Era Digital 5.0
jpnn.com, JAKARTA - PT Visionet Internasional (OVO) bersama Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) bertekad memberantas judi online.
Salah satunya dengan meluncurkan Gerakan Bareng Ungkap Judi Online (Gebuk Judol) di sela-sela seminar Nasional bertajuk Memerangi Judi Online dan Kejahatan Baru Era Ekonomi Digital 5.0, di Jakarta pada Selasa (19/11).
"Gebuk Judol untuk mendeteksi, mencegah, dan memblokir transaksi terkait judi online melalui optimalisasi teknologi," kata Karaniya Dharmasaputra, Presiden Direktur OVO.
Sementara itu, Kepala PPATK, Ivan Yustiavandana mengungkapkan bahwa perputaran transaksi judi online di Indonesia kian mengkhawatirkan, dengan dominasi kasus terbanyak berada di Provinsi Jawa Barat.
Menurut data PPATK, perputaran uang terkait judi online pada 2023 mencapai Rp327 triliun, dan pada kuartal pertama 2024, angkanya sudah mencapai Rp110 triliun.
Fakta lebih mengejutkan adalah 197.540 anak berusia 11–19 tahun turut terlibat, dengan nilai transaksi mencapai Rp293,4 miliar.
Ivan juga menyoroti tren transaksi kecil dengan volume pemain yang semakin banyak, sehingga akumulasi perputaran uang terus meningkat.
Untuk merespons masalah ini, Pemerintah membentuk Satgas Judi Online melalui Keputusan Presiden No. 21/2024. Satgas ini bertugas mempercepat pemberantasan aktivitas judi daring secara terpadu.
Gebuk Judol menjadi upaya bersama pemerintah dan pihak swasta memberantas judi online di era digital 5.0
- 59% Gen Z dan Milenial Gunakan Paylater untuk Atur Cash Flow
- Diperiksa Bareskrim Polri Soal Judi Online, Budi Arie Bilang Begini
- Budi Arie Diperiksa Bareskrim, Habiburokhman Gerindra Merespons Begini
- Belajar dari BLBI, CBC Dorong Kejagung & BPK Sita Dana Judi Online di Bank, E-Wallet & Operator Seluler
- Sindikat Judol Internasional di Jatim Dibongkar, Rano Alfath Minta Polri Selalu 2 Langkah
- Pemerintah Perkuat Penegakan Hukum untuk Memberantas Judi Online