Gebyuran Bustaman Menjelang Ramadan, Tradisi Ratusan Tahun Warisan Kiai Bustam
Direktur Kolektif Hysteria Ahmad Khairudin mengatakan Kampung Bustaman tengah menjadi sorotan media nasional. Menurut dia, banyak pihak tertarik menjadikan Gebyuran Bustaman sebagai festival kolosal di Kota Semarang.
Namun, Khairudin menyebut sisi autentik Gebyuran Bustaman justru akan hilang jika tradisi itu dibawa ke luar dari Kampung Bastaman.
"Jadi, biarlah Bustaman tetap seperti itu, hanya saja tata acaranya dipercanggih lagi," kata pria yang akrab disapa Adin Hysteria itu.
Adin mengharapkan tradisi di Kampung Bustaman itu menjadi pelajaran sekaligus menginspirasi daerah lain yang memiliki potensi dari sisi sejarah.
Kolektif Hysteria pun berupaya memberdayakan anak muda berbasis komunitas di Kota Semarang untuk mengembangkan tradisi menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan.
"Dari sana kita bisa belajar melipatgandakan Bustaman-Bustaman lain. Tidak dalam konteks gebyuran, tetapi peristiwa-peristiwa lainnya," papar Adin. (mcr5/jpnn)
Melihat Gebyuran Bustaman menjelang Ramadan, tradisi ratusan tahun warisan Kiai Bustam.
Redaktur : M. Kusdharmadi
Reporter : Antoni
- Ini Profil 5 Penerima Penghargaan Anugerah Kebudayaan Indonesia 2024 Kategori Pelestari
- Ritual Sakral Ajun Arah Ditampilkan di Festival Lek Nagroi, Bentuk Pelestarian Tradisi
- Menko Airlangga Hadiri Tradisi Penyebaran Apem Yaa Qawiyyu di Klaten, Simak Pesannya
- Kemendikbudristek Hadirkan Ragam Eksotik Tradisi Budaya dan Kesenian Modern Bali
- Ini Daftar Pemenang Anugerah Syiar Ramadan 2024
- Plt Sekjen MPR Berharap Silaturahmi Antarpegawai dan Para Purnabakti jadi Tradisi