Gebyuran Bustaman Menjelang Ramadan, Tradisi Ratusan Tahun Warisan Kiai Bustam

Direktur Kolektif Hysteria Ahmad Khairudin mengatakan Kampung Bustaman tengah menjadi sorotan media nasional. Menurut dia, banyak pihak tertarik menjadikan Gebyuran Bustaman sebagai festival kolosal di Kota Semarang.
Namun, Khairudin menyebut sisi autentik Gebyuran Bustaman justru akan hilang jika tradisi itu dibawa ke luar dari Kampung Bastaman.
"Jadi, biarlah Bustaman tetap seperti itu, hanya saja tata acaranya dipercanggih lagi," kata pria yang akrab disapa Adin Hysteria itu.
Adin mengharapkan tradisi di Kampung Bustaman itu menjadi pelajaran sekaligus menginspirasi daerah lain yang memiliki potensi dari sisi sejarah.
Kolektif Hysteria pun berupaya memberdayakan anak muda berbasis komunitas di Kota Semarang untuk mengembangkan tradisi menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan.
"Dari sana kita bisa belajar melipatgandakan Bustaman-Bustaman lain. Tidak dalam konteks gebyuran, tetapi peristiwa-peristiwa lainnya," papar Adin. (mcr5/jpnn)
Melihat Gebyuran Bustaman menjelang Ramadan, tradisi ratusan tahun warisan Kiai Bustam.
Redaktur : M. Kusdharmadi
Reporter : Antoni
- Bank Mandiri Hadirkan Posko Layanan untuk Pemudik, Catat Lokasinya!
- Gandeng UMKM, Pelindo Solusi Logistik Tebar Keberkahan di Ramadan
- Alfamidi Gelar Mudik Gratis 2025, Berangkatkan 1.200 Pemudik ke Kampung Halaman
- Keraton Surakarta Hadiningrat Salurkan Zakat Fitrah untuk 950 Abdi Dalem
- Puncak Arus Mudik Jateng Diprediksi Sabtu Pagi, Gubernur Luthfi Minta Pemudik Waspada
- Bersyukur Ramadan Lancar, Teuku Ryan Bilang Begini