Gede Sandra: Era Gus Dur Bisa Kurangi Utang USD 4,15 Miliar
jpnn.com, JAKARTA - Direktur Lingkar Survei Perjuangan (LSP) Gede Sandra menilai tulisan bertajuk Menguji 6 Klaim Rizal Ramli: Fakta atau Mitos yang ditulis Yustinus Prastowo tidak sepenuhnya benar.
Gede mencontohkan soal impor beras. Pada 2000 lalu memang ada impor beras sebanyak 1,35 ton.
Setahun berselang ada impor beras sebanyak 635 ribu ton seperti data Badan Pusat Statistik (BPS).
Namun, impor tersebut bukan dilakukan oleh Rizal Ramli (RR) sebagai kepala Bulog dan menteri.
“Impor beras terjadi sebelum RR menjadi kepala Bulog,” kata Gede, Senin (28/5).
Menurut Gede, impor beras cukup besar kemudian terjadi setelah Juni 2001 atau usai Abdurrahman Wahid alias Gus Dur dilengserkan hingga 2004.
Dia juga menyinggung soal pengelolaan utang. Gede menyarankan Yustinus memperhatikan data dari Nikkei Asian Review yang diterbitkan minggu lalu.
Besaran utang luar negeri Indonesia sebesar USD 352 miliar. Indonesia menduduki peringkat ketiga terbesar, tetapi lebih kecil dari India yang sebesar USD 513 miliar dan Turki (USD 453 miliar).
Gede Sandra menilai tulisan bertajuk Menguji 6 Klaim Rizal Ramli: Fakta atau Mitos yang ditulis Yustinus Prastowo tidak sepenuhnya benar.
- Prabowo Singgung Usulan Gus Dur Jadi Pahlawan, Yenny Wahid: Kami Menghargai
- Bamsoet: Prabowo Menyambut Baik Keputusan MPR Terkait Bung Karno, Soeharto, dan Gus Dur
- Tiga Presiden
- TAP MPR II/2001 Sudah Tidak Berlaku, Bamsoet Desak Segera Pulihkan Nama Baik Gus Dur
- Maju Caketum PB PMII, Abdurrahman Wahid Ingin Wujudkan Organisasi Berorientasi Intelektualitas
- Catatan Ketua MPR: Pangan dan Bijak Berutang, Membarui Prioritas di Tengah Ketidakpastian