Gedung Baru Seret Agung Laksono
Sabtu, 02 April 2011 – 10:16 WIB

Gedung Baru Seret Agung Laksono
JAKARTA - Polemik pembangunan gedung baru yang sudah mulai menuai tentangan dari berbagai fraksi di DPR, akhirnya mulai menyeret nama anyar yakni, Menkokesra Agung Laksono. Mantan ketua DPR ini disebut-sebut Ketua DPR Marzuki Alie sebagai penggagas pembangunan gedung baru. Ditanya, bukankah desain gedungnya sudah disayembarakan, Marzuki malah balik bertanya sayembara apa, karena barangnya sudah jadi sehingga jangan salahkan dirinya. Ia lalu menjelaskan, pada 2010 yang lalu sebetulnya pembangunannya sudah akan dimulai, namun karena perlu dilakukan pengecekan lagi, maka tendernya ditunda. “Jadi, tahun lalu mau ditenderkan, tapi saya nggak mau. Saya mau singkronkan dulu tapi setelah diuji BPK dan tidak ada yang salah, maka dilanjutkan,’’ katanya.
Marzuki menilai, protes yang tidak ada henti-hentinya terhadap DPR sekarang ini salah alamat, karena gagasan/ide membangun gedung tersebut sudah ada sejak DPR periode sebelumnya. “Ketika kita datang, maketnya sudah jadi, tinggal tender. Jadi jangan tanya ke kita, tanya saja ke Pak Agung,” tegas politisi Demokrat itu kepada wartawan di gedung DPR, Jumat (1/4).
Marzuki mulai buka-bukaan. Dia mengaku tidak tahu menahu soalt protes LSM yang menuding dirinya telah memanipulasi data. Karena dirinya tidak tahu proses tender pembangunan gedung yang sudah dilakukan DPR pada era Ketua DPR Agung Laksono.
Baca Juga:
JAKARTA - Polemik pembangunan gedung baru yang sudah mulai menuai tentangan dari berbagai fraksi di DPR, akhirnya mulai menyeret nama anyar yakni,
BERITA TERKAIT
- Ancaman Hukuman Oknum TNI AL Pembunuh Juwita Bisa Bertambah
- Perubahan KUHAP Penting, Tetapi Harus Perhatikan Juga Faktor Ini
- Ketua INTI Tangsel Ajak Masyarakat Teladani Semangat Kebangkitan Kristus
- Setiawan Ichlas Disambut Hangat saat Mudik ke Palembang, Lihat Ada Pak Gubernur
- 165 Ribu Kendaraan Tinggalkan Jabotabek saat Libur Panjang 2025
- ISNU Gelar Fun Walk dan Menanam Satu Juta Pohon untuk Masa Depan Bumi