Gedung DPR Tak Ubahnya WC Umum
Delapan Seniman Tolak Gedung Lewat Lukisan
Kamis, 28 April 2011 – 09:19 WIB
JAKARTA - Berbagai reaksi yang menentang pembangunan gedung baru DPR RI terus bermunculan. Tidak melalui demonstrasi pengerahan massa, sejumlah seniman mengekpresikan penolakan gedung baru DPR mereka melalui karya lukisan dengan berbagai simbolisasi. Pelukis yang pernah dipenjara di era Presiden Soeharto itu menyatakan, anggota dewan dengan mudahnya menghambur-hamburkan uang dari rakyat. Rencana pembangunan gedung baru DPR hanyalah sebagian dari penghamburan uang rakyat. "Belum lagi kunker (kunjungan kerja) yang hanya membohongi rakyat. Rakyat cari Rp 50 ribu saja susah," sorotnya tajam.
Setidaknya terdapat delapan pelukis mengekspresikan kekecewaan mereka atas berlanjutnya pembangunan gedung baru. Salah satunya karya Hardi. Pelukis asal Blitar itu mengibaratkan gedung DPR sebagai wc umum terbesar di dunia. "Siapapun boleh (maaf) berak di sini, karena DPR sudah tidak mendengar suara kita," kata Hardi.
Lukisan Hardi itu menggambarkan gedung DPR lengkap dengan desain gedung baru sebagai latar belakang. Di halaman gedung DPR itu, Hardi menggambarkan puluhan orang dengan ekspresi mirip patung The Thinker karya Auguste Rodin. Jika The Thinker yang sebenarnya adalah patung dengan ekspresi berpikir, Hardi menggambarkan karya Rodin itu tengah duduk di sebuah toilet.
Baca Juga:
JAKARTA - Berbagai reaksi yang menentang pembangunan gedung baru DPR RI terus bermunculan. Tidak melalui demonstrasi pengerahan massa, sejumlah seniman
BERITA TERKAIT
- Pilgub Jakarta: RIDO Minta Pemilihan Ulang di Pinang Ranti
- Sherly Tjoanda Bikin Sejarah di Maluku Utara
- Ada Opsi Gubernur Dipilih di DPRD, Cuma Butuh 1 Kotak Suara
- Pramono-Rano Siap Menggandeng Dharma-Kun untuk Membangun Jakarta
- Ganjar Bilang Begini soal Kemenangan Pram-Doel di Jakarta
- Pram-Rano Menang di Pilkada Jakarta 2024, Ganjar Pranowo Bilang Begini