Gedung Itu jadi Saksi Tewasnya 500 Ribu Orang
Sabtu, 28 November 2009 – 11:45 WIB

RITUAL - Fontana di Trevi, Roma. Foto: Kurniawan Muhammad/Jawa Pos.
Hotel Hassler berada di kawasan yang sempit. Diapit beberapa bangunan. Jalan menuju ke sana hanya bisa dilewati satu jalur karena harus berbagi dengan deretan parkir mobil. Jika ingin balik, harus lewat jalur lain.
Tapi, hotel tersebut terletak di lokasi yang bagus pemandangannya. Terutama saat matahari terbit dan ketika matahari terbenam. Keindahan itu bisa disaksikan dari sebuah altar di depan agak kanan jika keluar dari hotel. Di sana, bila malam, menjadi jalur lalu-lalang para pejalan kaki yang akan menuju ke sebuah kawasan rekreatif di bawah Hotel Hassler. Bila malam, di tempat itu banyak warga yang berkongkow ria. Termasuk anak-anak muda yang berpacaran.
Jika keluar menyusuri sudut-sudut kota Roma, pemandangan kemacetan lalu lintas tampak hampir di mana-mana. Rasanya sulit mencari jalan-jalan yang lempang. Sepanjang saya menyusuri jalan di Roma, lalu lintasnya terlihat semrawut dan selalu dipadati kendaraan bermotor.
Sebenarnya beberapa aturan untuk mengurangi kepadatan lalu lintas sudah diterapkan di Roma. Misalnya, ada jalan-jalan tertentu yang tak boleh dilewati sembarang kendaraan. Kalaupun harus lewat di jalan-jalan itu, pengendara harus punya izin khusus. Itu pun harus membayar. Besarnya bergantung pada kelas kendaraan. Misalnya, kendaraan jenis bus dikenai tarif EUR 100 untuk sekali melintas. Salah satu jalan khusus itu adalah Via Campania. Gedung KBRI (Kedutaan Besar Republik Indonesia) berada di jalan tersebut.
Di antara situs-situs bersejarah di Roma, ada yang dibangun pada abad pertama. Saking pentingnya nilai sejarah bangunan itu, pengawasannya langsung
BERITA TERKAIT
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu
- Kontroversi Rencana Penamaan Jalan Pramoedya Ananta Toer, Apresiasi Terhalang Stigma Kiri