Gedung Mewah DPR Tidak Bisa Dihentikan
Marzuki: Sudah Bayar Konsultan
Jumat, 03 September 2010 – 05:35 WIB
Karena sudah melalui proses, Marzuki menegaskan, pembangunan gedung baru itu tidak dapat lagi dihentikan. "Konsultannya sudah dibayar, desainnya juga sudah selesai untuk 27 lantai dari 36 yang kita rencanakan," pungkasnya. Langkah DPR itu bisa dibilang nekat karena sejumlah kalangan mengkritik pembangunan gedung yang sangat mahal tersebut di tengah persoalan ekonomi bangsa yang masih membelit.
Baca Juga:
Pimpinan DPR juga gusar terhadap isu-isu miring yang terus dialamatkan kepada mereka. Terutama, terkait dengan isu rencana pembangunan spa, kolam renang, dan fasilitas pijat dalam rencana pembangunan. Taufik Kurniawan, wakil ketua DPR yang berasal dari Fraksi PAN, meminta Badan Kehormatan DPR turun tangan mengusut penyebar isu yang dianggap menyesatkan tersebut. "Saya minta diusut tuntas, ada agenda apa dan siapa yang menyebarkan isu itu, kami telah dibuat kaget dengan isu-isu tersebut," tegas Taufik di gedung DPR, Senayan, Jakarta, kemarin (2/9).
Dia menyatakan, sebenarnya bisa memahami reaksi masyarakat yang kemudian jadi marah itu. "Tapi, juga harus diketahui bahwa jajaran pimpinan juga marah kalau ada yang coba-coba memfitnah pimpinan DPR dan lembaga ini," imbuh Sekjen DPP PAN itu.
Sebab, menurut dia, fitnah tersebut berdampak sangat luar biasa. Opini masyarakat terus terarahkan kepada hanya hal negatif dari DPR. "Kami ini (jajaran pimpinan, Red) susah payah membangun dan berusaha memperbaiki citra DPR, namun dirusak orang-orang yang tidak bertanggung jawab seperti penyebar isu itu," keluhnya.
JAKARTA - Ketua DPR Marzuki Alie mulai gusar terhadap rencana pembangunan gedung baru dewan yang belakangan "menjadi berantakan".
BERITA TERKAIT
- Pakar Prediksi Putaran Kedua Pilgub Jakarta Bakal Sengit
- Jika Pilkada Jakarta 2 Putaran, RK-Suswono Berpeluang Menang
- Pramono Mendeklarasikan Kemenangan, Tim RIDO Bilang Tak Resmi
- Anomali di Pilkada Banten, Airin Sudah Memenangkan Prabowo, Tetapi Dikerjai Parcok
- ASR-Hugua Unggul di Pilgub Sultra versi Quick Count Charta Politika
- Partisipasi Pilgub Jakarta Rendah, Arief Rosyid Ungkap Penyebab Pemilih Muda Pilih Golput