Gedung Putih Akui Israel Masih Menerima Pasokan Senjata Amerika

Gedung Putih Akui Israel Masih Menerima Pasokan Senjata Amerika
Sistem rudal Patriot, senjata antimisil andalan militer Amerika Serikat. Foto: Reuters

Peringatan itu dan penghentian kiriman senjata sebelumnya telah memicu kritik keras dari pemerintah Israel. Para pejabat di negara Zionis itu bersumpah untuk melanjutkan serangan mereka ke Gaza.

"Saya katakan kepada para pemimpin dunia: Tidak ada tekanan, tidak ada keputusan dari forum internasional mana pun, yang akan menghentikan Israel untuk membela diri," kata PM Israel Benjamin Netanyahu dalam pesan video di platform X.

"Sebagai PM Israel, satu-satunya negara Yahudi, saya berjanji, jika Israel terpaksa berdiri sendiri, Israel akan berdiri sendiri," tambahnya.

Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant juga bersumpah bahwa Israel akan "mencapai tujuannya" dan "tidak bisa ditundukkan."

"Saya katakan dari sini kepada musuh-musuh Israel dan sahabat-sahabatnya: Negara Israel tidak bisa ditundukkan; baik IDF (tentara), Kementerian Pertahanan, lembaga pertahanan, Negara Israel. Kita akan berdiri, kita akan sampai ke tujuan kita," katanya dalam upacara militer.

"Berapa pun biayanya, kita akan menjamin keberadaan Negara Israel," katanya. "Kita akan menyerang Hamas, kita akan menghancurkan Hizbullah, dan kita akan menciptakan keamanan."

Israel telah menyerang habis-habisan Jalur Gaza sebagai balasan atas serangan kelompok perlawanan Palestina Hamas pada Oktober 2023, yang menewaskan kurang dari 1.200 orang, menurut Tel Aviv.

Aksi balasan Israel itu telah menewaskan lebih dari 34.900 warga Palestina di Gaza, sebagian besar adalah perempuan dan anak-anak, dan melukai lebih dari 78.500 lainnya, menurut otoritas kesehatan Palestina. Ribuan orang juga masih dinyatakan hilang.

Presiden AS Joe Biden pekan lalu menghentikan kiriman senjata, termasuk bom berbobot 2.000 pon (sekitar 907 kg), yang sebelumnya digunakan Israel

Sumber Antara

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News