Gedung Putih: Rusia Hanya Punya Dua Pilihan
jpnn.com, WASHINGTON - Setelah Inggris, kini giliran Amerika Serikat (AS) yang akan menerima balasan dari Rusia.
Rabu (14/3) Washington menjatuhkan sanksi terhadap 19 individu dan 5 perusahaan Rusia setelah FBI mengantongi bukti keterlibatan Moskow dalam pemilihan presiden (pilpres) 2016.
Lewat media sosial, Rusia memecah suara rakyat dan merancang kemenangan Donald Trump.
Seperti saat menerima sanksi Inggris, Rusia pun berang ketika mendengar keputusan AS. Reaksi pertama Moskow adalah balas dendam.
Rabu lalu Rusia menegaskan bahwa pihaknya akan membalas AS dengan setimpal. ”Kami selalu menggunakan prinsip kesetaraan,” terang Wakil Menteri Luar Negeri Sergei Ryabkov. Tapi, semuanya terserah kepada Presiden Vladimir Putin.
Tentang rencana Rusia untuk ikut-ikutan mem-blacklist sejumlah individu dan perusahaan AS sebagai aksi balasan, Gedung Putih menanggapinya dengan santai.
Jubir Gedung Putih Sarah Sanders mengatakan, balasan Rusia hanya akan merugikan mereka sendiri.
Apalagi jika balasan itu sama dengan yang dilakukan Rusia terhadap Inggris. Yakni, mengusir diplomat dengan jumlah sama persis.
Gedung putih menanggapi santai ancaman balas dendam Rusia terkait sanksi FBI terhadap 19 individu dan 5 perusahaan negara tersebut
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer
- Trump Bakal Menghukum Petinggi Militer yang Terlibat Pengkhianatan di Afghanistan
- Joe Biden Izinkan Ukraina Pakai Rudal Jarak Jauh AS untuk Serang Rusia
- Medali Debat
- Pemerintahan Sederhana