Gedung Tinggi di Jakarta Sebaiknya Memiliki Helipad
Selain untuk kepentingan darurat dan keselamatan, keberadaan helipad menjadi penting bagi para pebisnis yang sering menggunakan helikopter sebagai transportasi alternatif untuk menyiasati tingkat kemacetan yang kian parah di ibu kota.
Tak hanya itu, pengelola gedung juga bisa mengoptimalisasi helipad ini sebagai sumber pendapatan yang lain.
Soal kemacetan ini, perusahaan teknologi aplikasi navigasi lalu lintas Waze pada 2015 menempatkan DKI Jakarta di posisi kedua tingkat kepuasan berkendara terburuk di dunia.
Rata-rata pengemudi di Jakarta menghabiskan waktu selama 42,1 menit ketika bepergian dari rumah menuju kantor.
Angka ini hanya berbeda tipis dengan Kota Manila, Filipina yang menempati urutan pertama.
Rata-rata pengemudi di Manila menghabiskan waktu bepergian dari rumah menuju kantor selama 45,5 menit.
Penilaian ini tidak terlepas dari masalah polusi, kemacetan, kualitas jalan yang buruk, lahan parkir, serta harga bahan bakar minyak yang dinilai mahal oleh masyarakat.
Menurut Waze, buruknya infrastruktur di Jakarta dirasakan juga oleh para pebisnis lokal maupun asing saat berkunjung ke kota ini.
Pemerintah telah menetapkan aturan standar dan keselamatan gedung tinggi sebagai pencegahan terhadap ancaman darurat, semisal kebakaran.
- Ruang Pintar Khusus Disabilitas jadi Bukti Dukungan PNM untuk Masa Depan Inklusif
- Didampingi Mendes Yandri, Presiden Prabowo Serukan Swasembada Pangan untuk Memakmurkan Rakyat
- Pakar Polimer ITB: Jangan Gunakan Isu BPA Mengacaukan Persaingan Sehat
- Sapi Perah Bunting dari Australia Sudah Tiba di Indonesia
- Menteri Investasi Sebut Para Pengusaha US-ASEAN Optimis Berinvestasi di Indonesia
- Bea Cukai Dukung Langkah CCC Fasilitasi Perdagangan dan Penguatan Pengawasan di ASEAN