Gegara Aksi Keji, Pemerintah China Diteror Pecinta Kucing
"Saya sangat tak setuju dengan pendekatan ini! Terus terang, ini merupakan bentuk penanganan yang kasar, menggampangkan dan malas, hanya untuk menghindari tanggung jawab," kata seorang pengguna Weibo, Twitter versi China.
Laporan Beijing News itu telah dihapus dari akun media sosialnya pada Rabu.
Media yang didukung pemerintah itu mengunggah komentar pada hari yang sama di Weibo, meminta otoritas membuat standar penanganan hewan piaraan yang terinfeksi.
China berhasil mengendalikan wabah corona di sebagian besar wilayah dalam beberapa pekan dengan melakukan testing massal dan penguncian komunitas, bahkan ketika jumlah kasus yang dilaporkan sedikit.
Feng Zijian, peneliti di Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit China, mengatakan kucing piaraan harus dimusnahkan jika mereka berkali-kali menunjukkan hasil tes yang positif, menurut laporan Beijing News, Selasa.
Vanessa Barrs, profesor kesehatan dan penyakit hewan di City University Hong Kong, mengatakan penularan ke manusia dari hewan piaraan yang terinfeksi risikonya kecil.
"Sejauh ini, selama pandemi, belum ada laporan terkonfirmasi tentang infeksi dari kucing ke manusia, tidak seperti kasus cerpelai yang diternakkan di Eropa, di mana penularan COVID-19 dari cerpelai ke manusia terjadi," kata dia. (ant/dil/jpnn)
Tindakan keji otoritas China mengundang kemarahan para pecinta kucing dari berbagai negara
Redaktur & Reporter : Adil
- Forum Pemuda Indonesia-China: Generasi Muda Jadi Jembatan Kerja Sama
- Semifinal BWF World Tour Finals 2024: Ganda Campuran China dan Malaysia Saling Sikut
- Menkeu Sri Mulyani Buka-bukaan soal Nasib Ekonomi Indonesia pada 2025
- Pengamat Nilai Kritik 'The Economist' kepada Prabowo Tak Sesuai Kenyataan
- 'Trump Effect' Bisa jadi Peluang Besar bagi Indonesia, Asalkan
- ICIIS 2024 Sukses, Shan Hai Map Optimistis Iklim Investasi Indonesia Makin Baik