Gegara Dandy Anak Rafael Alun, Pengelola Wisata Gunung Bromo Disemprit Sandiaga Uno
jpnn.com, MAKASSAR - Pengelola lokasi wisata Gunung Bromo mendapat teguran keras dari Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno gegara membiarkan mobil mewah Mario Dandy Satrio bebas masuk ke kawasan Tengger Semeru.
Masalah itu ketahuan setelah foto Dandy yang anak mantan pejabat Ditjen Pajak Rafael Alun Trisambodo viral di media sosial seusai heboh kasus penganiayaan terhadap David (17).
Mario Dandy sendiri sudah berstatus tersangka kasus penganiayaan tersebut dan ditahan oleh penyidik kepolisian.
"Kami sudah memberikan teguran (kepada pengelola Bromo), baik secara langsung maupun dalam konsep forum diskusi grup," kata Sandiaga di Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat (3/3).
Sandiaga menegaskan bahwa peraturan yang telah dibuat harus dipatuhi bersama tanpa terkecuali, demi menjaga kelestarian alam Gunung Bromo yang kini menjadi daya tarik utama destinasi wisata prioritas.
"Dan ternyata, sebelum Dandy, ada beberapa klub otomotif yang melakukan hal sama," ungkapnya.
Menparekraf mengingatkan agar ke depan tidak tidak boleh lagi ada pelanggaran yang sama. Jika masih melanggar maka akan dikenakan sanksi tegas, baik pengelola maupun pelanggarnya.
"Intinya, kami akan menindak tegas pelanggar-pelanggar terhadap peraturan, karena kita menginginkan pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan lingkungannya," kata Sandiaga.
Pengelola tempat wisata Gunung Bromo disemprit Menparekraf Sandiada Uno gegara foto Mario Dandy Satriyo, anak Rafael Alun viral di media sosial.
- Konon Chandrika Chika dalam Kondisi Mabuk, Polisi Dalami Motif Dugaan Penganiayaan
- Korban Dugaan Penganiayaan Chandrika Chika Diperiksa Polisi, Begini Kondisinya
- Penganiaya Dokter Koas Ternyata Honorer BPJN Sumsel, Statusnya Belum Dipecat
- 7 Satpam Kebun Raya Bogor Dipukuli Rombongan Peziarah
- Penganiayaan Dokter Koas, Ini Alasan Polisi Periksa Lady Aurellia dan Ibunya di Polsek, Oalah
- Beredar Informasi Pelaku Penganiayaan di Toko Roti Sakit Jiwa, Polisi Jangan Langsung Percaya