Gegara Disinformasi Soal COVID, Banyak Pasutri Batalkan Rencana Bulan Madu
Menurut Lisa, turis musim panas ibarat "roti dan mentega" bagi industri pariwisata di Kota Robe.
"Bila kami tidak mendapatkan perdagangan selama Januari dan Februari, juga Desember ini, sama saja kami tidak akan bertahan setahun mendatang," jelasnya.
Kerugian senilai ribuan dolar
Operator pariwisata lainnya, Jamie Aitken , yang mengelola penginapan di rumahnya, memperkirakan kerugian akibat pembatalan selama akhir pekan lalu mencapai AU$100 ribu.
"Pada akhir pekan biasanya kota Robe sangat ramai, tapi akhir pekan lalu seperti kota mati," kata Jamie.
Dia menyalahkan peredaran informasi yang salah di media sosial dan pernyataan yang keliru dari pihak berwenang.
"Berbagai pernyataan yang dibuat di media dan media sosial menimbulkan banyak masalah bagi kami," ujarnya.
"Masyarakat diimbau untuk menghindari kota Rober karena dianggap sebagai hotspot," tambahnya.
Jamie menyebut masalah seperti ini akan terus berlanjut, kecuali jika informasi yang keliru segera diluruskan.
Salah satu kota tujuan wisata di Australia Selatan kehilangan ribuan dolar dari sejumlah pasangan pengantin yang batal berbulan madu
- Kabar Australia: Sejumlah Hal yang Berubah di Negeri Kangguru pada 2025
- Misinformasi Soal Kenaikan PPN Dikhawatirkan Malah Bisa Menaikkan Harga
- Dunia Hari Ini: Mantan Menhan Israel Mengundurkan Diri dari Parlemen
- Dunia Hari Ini: Pemerintah Korea Selatan Perintahkan Periksa Semua Sistem Pesawat
- Jakarta Punya Masalah Kucing Liar, Penuntasannya Dilakukan Diam-diam
- Dunia Hari Ini: Ada Banyak Pertanyaan Soal Kecelakaan Pesawat Jeju Air