Gegara Dua Kebijakan Ini, PSSI Dinilai Memusuhi Suporter
jpnn.com, JAKARTA - Kebijakan PSSI yang melarang pendukung tim tamu datang ke pertandingan Liga Indonesia dan penjualan tiket Timnas Indonesia melawan Argentina, dinilai memperlihatkan sikap antipati terhadap suporter.
Hal ini diungkapkan dalam konferensi pers yang dilakukan Paguyuban Suporter Timnas Indonesia (PSTI) di kampus Universitas 17 Agustus 1945 (UTA '45) Jakarta.
Ketua Umum PSTI Ignatius Indro menyatakan, PSSI telah mengkambinghitamkan suporter untuk menutup kesalahan yang dilakukan oleh PSSI sendiri.
"PSSI lempar tanggung jawab dan menyerahkan kesalahan kepada suporter dan menganggap suporter sebagai biang kerusuhan. Padahal sampai saat ini tidak ada hal yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas suporter," kata Indro, Jumat (8/6).
Sementara terkait Timnas Indonesia melawan Timnas Argentina, menurut dia pertandingan tersebut hanyalah hiburan semata.
Peran suporter dalam mendukung Timnas Indonesia, kata Indro, terkesan diabaikan dalam momentum itu.
"Pertandingan ini hanya berupa hiburan dan menghilangkan suporter yang akan mendukung Timnas Indonesia. Peluang suporter mendukung Timnas ini menjadi hilang akibat, pertama harganya mahal, lalu istilah war tiket ini membatasi suporter dalam mendapatkan tiket," ujarnya.
Harga tiket yang tidak murah, juga menunjukkan bahwa pertandingan tersebut hanya berorientasi bisnis.
Bendahara Umum PSTI Brian Matthew menyatakan PSSI hanya menjadikan suporter sebagai komoditas bisnis saja
- Piala AFF 2024: Timnas Indonesia Gagal Penuhi Target, PSSI Evaluasi Shin Tae Yong?
- Tanpa Pemain Diaspora PSSI, Shin Tae Yong Hanya Pelatih Biasa
- Ternyata Ini Target PSSI untuk Timnas Indonesia di Piala AFF 2024
- Kementerian PU Dorong Pengelolaan Stadion Berstandar Tinggi
- Pesan Tegas Erick Thohir untuk Shin Tae Yong: Jangan Banyak Mengeluh, Fokus di Program
- Habib Bola